webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Wanita ular

"Kak... Kak Ana yang kau lakukan! Buka pintunya kak!" Teriak Ayu panik sambil menggedor-gedor pintu.

"Hahaha... Sudah, nikmati saja ruangan itu Ayu, Besok kau pasti akan terus ingat tempat yang ada di kampus ini!" Ucap Nana dari luar pintu.

"Enggak kak... Aku mohon buka pintunya!"

"Aku tinggal dulu yaa... Sampai jumpa besok!" Nana dan teman-temannya tertawa puas lalu meninggalkan Ayu yang di kunci di dalam ruangan kosong.

"Kak Nana... Aku mohon buka pintunya! Kaakkk..." Ayu berbalik menatap ruangan yang mulai gelap, kakinya mulai gemetar tidak kuat lagi menopang tubuhnya sehingga ia terduduk di depan pintu.

"Ayah... Ibu... Tolong Ayu..." Ucap Ayu dengan nada yang gemetar...

Usai menyelesaikan tugas, Arya berjalan mengitari kampus sambil melihat ke seluruh penjuru. Sesekali ia melihat ke jam tangannya, hari sudah mulai gelap tapi sejak hukuman yang di terima Ayu pagi tadi, Arya belum bertemu lagi dengannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com