webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Syarat untuk Kirana

Keesokan harinya...

"Astaga... Aku kesiangan!" ucap Kirana kemudian bergegas bangun dari tempat tidurnya. Ia berjalan keluar melihat apa yang sedang terjadi di perkembangan Kalima, orang-orang disana sedang sangat sibuk. Tetapi Kirana malah baru bangun. Di sebelah kirinya ada paman Kalima dan beberapa orang sedang membabat semak-semak supaya memiliki tempat lebih luas lagi, sedangkan sisi kanannya ada para wanita yang sedang memasak, dan sisanya orang-orang sedang masa pemulihan dari lukanya.

"Bagaimana ini? Darimana aku harus memulainya" gumam Kirana tidak enak hati.

"Kau bisa memulainya dengan sarapan" sahut bibi mengujutkan Kirana.

"Bibi... Aku bahkan belum melakukan apapun, bagaimana bisa aku sarapan?" ucap Kirana keberatan.

"Baiklah, kau bisa memulainya dengan cuci muka kemudian barulah sarapan" jawab bibi tersenyum lembut.

"Tapi bi..."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com