webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Suto dan Penasehat Negara

Untuk sementara waktu ini mungkin Messi harus sabar menunggu, mencari suasana yang tepat dan ia berusaha untuk membujuk Dila supaya merelakannya. "Tapi bagaimana jika kakek itu datang malam ini?" bisik Messi dalam hati. Malam sudah mulai larut, namun gadis itu masih mondar-mandir di samping ranjang, cemas akan pikirannya.

Sesekali matanya melirik ke arah Dila yang sudah tertidur pulas, ia juga merasa sedih jika harus meninggalkan Dila. Messi kembali melirik jam tangannya, waktu sekarang ini sudah menunjukkan pukul 1 malam, tetapi kakek janggut putih itu tidak kunjung datang juga.

"Apa dia tidak menjemputku malam ini ya?" Messi mendengung panjang.

Mau sampai dirinya akan menunggu sedangkan matanya mulai mengantuk, Messi duduk di tepian dipan, ia akan menunggu sebentar lagi tetapi rasa kantuknya itu sepertinya tidak bisa ditahan. Akhirnya Messi menunggu sambil rebahan, sampai ia tidak sadar kalau sudah ketiduran.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com