webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Obat untuk penyakit Kirana

Messi melempar pandangannya pada Kalima, tapi sepertinya Kalima juga tidak mengerti dengan tingkah Kirana. Kalima sangat senang dengan kehadiran Messi, apalagi Messi telah berhasil mengobati Sundari dan Kalima harap dia juga bisa mengobati Kirana.

"Ada apa Kirana? Biar aku melihat kondisimu"

"Tidak perlu Messi, penyakitku sangat menjijikkan. Aku takut kau akan mual nantinya" jawab Kirana menyembunyikan wajahnya dibalik punggungnya.

"Tapi Kirana..."

"Sudah aku bilang tidak perlu! Aku tidak mau kau jijik kemudian menghinaku nantinya!" bentak Kirana berbalik menatap Messi tajam.

Messi sangat tersentak saat Kirana berbicara dengan nada tinggi, apalagi ketika melihat tatapannya. Mata Kirana menunjukkan betapa dalamnya trauma yang dirasakan, sedih, marah, juga ada putus asa. Messi sama sekali tidak tersinggung, justru malah prihatin. Pasti sudah banyak penderitaan dan kesulitan yang Kirana lalui selama berada di Negaran.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com