Sudah berhari-hari lamanya, sejak penasehat negara datang memberi tahu pada Messi bahwa dia akan menjemput untuk menyusul Kirana ke Negaran. Namun sampai saat ini, kakek penasehat belum datang juga. Messi merasa marah sekaligus kecewa, iapun memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya.
"Bodohnya aku. Tetap mempercayai kakek pembohong itu! Sial!" ucap Messi dengan penuh kekecewaan, ia menggerutu sambil mengemasi barang-barangnya.
Dila dan Rio tidak berani bertanya banyak pada Messi, mereka tau kalau suasana hati Messi sedang tidak baik-baik saja. Sahabat yang selalu ceria menjadi pemarah dan pendiam, Dila sedih jika Messi seperti itu.
Setelah semuanya siap, tiga sekawan itu berpamitan dengan Mbah Suto. Suto mengantar muda-mudi itu sampai di depan rumahnya, ia juga tau kekecewaan Messi. "Hati-hati di jalan, jangan ngebut!" ucap Mbah Suto ku ketika mereka menyalami tangannya.
"Siap Mbah, kita gak akan ngebut kok. Nanti kami kabari Mbah Suto jika sudah sampai di kota" jawab Rio.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com