Kirana menatap dengan penuh kemarahan, seakan bisa menebak apa yang akan dijelaskan oleh Raden Sastra, sekali lagi ia mencoba menghempaskan tangannya dan saat itu juga genggaman tangan Raden sastra pun akhirnya terlepas. Kirana melangkah maju tepat di hadapannya, kemudian ia berkata.
"Apalagi yang ingin kau jelaskan Raden? Apa kau mau bilang kalau Mayang tiba-tiba masuk ke dalam kamarmu lalu mencoba mencumbu dan berusaha untuk membuat aku cemburu, begitu kan penjelasanmu?"
Raden terdiam menatap Kirana dengan tenang, berusaha untuk menghadapi kemarahan Kirana dengan ketenangan. Raden pun tersenyum, membuat Kirana yang marah merasa malu melihat senyumannya. Gadis itu mengalihkan pandangannya dan membelakangi Raden Sastra.
"Hei kenapa kau membelakangiku?" ucap Raden sambil tertawa ringan, tetapi Kirana diam saja dan tertunduk antara kesal, marah, dan tersipu oleh senyuman Raden.
"Kirana... Sayang..." ucap Raden mencoba merayu Kirana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com