webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#HAREM

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantastique
Pas assez d’évaluations
369 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#HAREM

Kecemasan Kirana

"Katakan lagi apa yang kau tau! Di mana dia tinggal sekarang dan apakah Raden Sastra bersamanya?!" pertanyaan beruntun dari Den Ayu, membuat Mayang semakin berdebar saja.

"Kanjeng Ratu..."

Baru saja Mayang akan melanjutkan ceritanya, tiba-tiba salah satu dayang mengetuk pintu dan meminta den Ayu kembali ke istana karena raja memanggilnya.

"Apakah dia tidak bisa menunggu sebentar lagi!" bentak den Ayu kesal.

Kemudian den Ayu terdiam, ia memijat keningnya pelan. Den Ayu sedang sangat tegang mendengarkan informasi penting itu, dia juga masih banyak sekali pertanyaan yang minta jawaban dari Mayang. Ia menarik nafas panjang, mencoba untuk meredam dirinya.

"Baiklah Mayang, kita lanjutkan nanti"

"Iya kanjeng Ratu" jawab Mayang menunduk hormat m