Pagi di sambut hujan gerimis, cuaca yang lembab membuat Kirana enggan untuk meninggalkan bilik kamarnya. Pandangan gadis tegas itu menatap lurus ke lukisan buronan yang tertancap di dinding kayu, Kirana mencoba untuk menghindari penampilan khas wanita disana dengan cara berbusana seperti laki-laki, tetapi tetap saja, bahkan penyamarannya pun menjadi buronan.
"Huft... " Kirana menghela nafas panjang, ia beranjak dari tempat tidur kemudian melihat keluar jendela. "Hujan begini... Apa ya, yang sedang dilakukan oleh para warga? Aku bahkan belum menengoknya sama sekali" gumam Kirana.
Ia bergegas keluar kamar dan melihat suasana dari teras rumah yang terbuat dari kayu, memang tidak terlihat seperti pagi yang biasanya. Warga beraktivitas di dalam rumah, hanya ada beberapa orang saja yang rela hujan-hujanan berusaha menutupi kayu bakar supaya tidak basah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com