Brruuukkkk....
Tumpukan kayu mendarat tepat diatas bebatuan, setelah itu disusul Kalima yang juga melompat dari atas sambil menggendong sesuatu di punggungnya. Setelah meletakkan kayu bakar di dekat perapian, Kalima berjalan menuju saung dengan wajah yang ceria.
"Lihatlah Ndoro, tadi aku menemukan banyak sekali umbi manis untuk menyudahi puasa mutih" ucap Kalima sambil memperlihatkan umbi yang ia bawa.
Namun ekspresi Kalima langsung berubah, senyumnya hilang dari wajahnya ketika ia tidak melihat Kirana di dalam saung. "Ndoro?" panggil Kalima sambil melihat seluruh ruangan saung, namun tetap ia tidak menemukan Kirana di sana.
Kalima kembali keluar saung, dan menyusuri pinggiran tepi sungai dengan pandangannya. Tetap saja, ia belum melihat Kirana di sana. "Ndoro!" teriak Kalima mulai khawatir. Tetapi ia mencoba untuk tenang, dan akan mencari Kirana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com