Kirana mengangguk, kemudian ia mengambil kerisnya yang tersimpan di ranselnya. Tapi aneh, keris itu tidak ada di dalam ransel. Kirana masih belum puas, Iapun membongkar isi ranselnya, tapi ternyata keris itu benar-benar tidak ada.
"Kerisnya hilang" pekik Kirana.
"Apa? Bagaimana bisa hilang?" Messi ikut panik.
"Kau tenang saja Nak, keris itu tidak hilang. Dia selalu bersamamu" sahut Kalima baru saja pulang dari mencari kayu bakar.
Kirana bergegas mengambilkan kain kering untuk Kalima. "Tapi dia tidak ada di ranselku Paman" ucap Kirana sedih sambil menyodorkan kain itu padanya.
"Keris itu sudah mendapatkan tempatnya, dia akan muncul ketika kau dalam keadaan yang terancam bahaya dan genting. Seperti kejadian kemarin siang kan? Keris itu muncul ketika kau ingin menggunakannya" jawab Kalima dengan wajah yang teduh.
Kirana terdiam mengingat kejadian kemarin ketika dirinya akan menghajar Tuki, keris itu hanya akan datang ketika Kirana membutuhkannya untuk menyerang musuh.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com