webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantastique
Pas assez d’évaluations
211 Chs

63. Itulah Bedanya Master Dan Amatir

Ani melihat ke atas langit saat mendengar dan merasakan angin dari kepakkan sayap Vino yang sudah dekat dengan darat. Mata Ani membulat ketika melihat sosok lelaki dewasa, dengan sepasang sayap tengah menggendong seorang gadis cantik berambut panjang. Matanya tak berkedip, melihat betapa gagahnya lelaki bersayap itu yang perlahan turun dan mendarat di dekat mereka.

"AAA!!!" Rini menjerit ketakutan saat melihat sosok bersayap lainnya, mengira Vino adalah salah satu Orang Bati yang mengejar mereka.

"Mereka temanku!" seru Mori agar Rini tidak ketakutan dan terus menjerit.

Ani menoleh kepada Mori sekilas lalu melihat kembali kepada sosok Vino yang telah menurunkan Miranda. "Tampannya!" kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut Ani yang otomatis membuat Vino dan Miranda menahan tawa.

"Sepertinya kamu telah berhasil menghipnotis seorang perempuan!" bisik Miranda sebelum mendekati Ani dan Rini.