webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
211 Chs

193. Anak Yatim Piatu I

Ayunan potongan besi itu dihindari Mori dengan mudah, ia hanya menghindar dengan memindahkan kaki kanannya ke belakang seolah membuat gerakan menghadap ke kananl dalam kegiatan baris berbaris. Setelah itu Mori mengangkat tangan kanannya, dan mengarahkannya tepat pada leher belakang laki-laki yang berusaha menyerangnya menggunakan potongan besi.

BRUKK!!! Tubuh laki-laki itu ambruk seketika. Mori tidak akan menggunakan kekuatannya untuk menghadapi manusia tanpa kekuatan makhluk mitos, jadi untuk menghindari konflik, makanya Mori membuat lawannya kali ini menjadi pingsan.

"Ampun bang!" lelaki yang seorang lagi, yang sejak awal telah menyerah, ia berlutut dan menangkupkan kedua tangannya setinggi dada. "Aku terpaksa ikut bang, buat makan adikku bang!"

Dahi Mori sedikit mengerut mendengar alasan laki-laki yang tampak seperti dibuat-buat itu. "Jangan gunakan alasan adikmu masih kecil dan perlu makan! Basi!" sahut Mori.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com