webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
211 Chs

122. Pembicaraan Di Rumah Sakit

Mori sedang duduk santai menghadap meja belajarnya, membuat sketsa untuk komiknya menggunakan drawing tabletnya ketika ponselnya berbunyi. Mori melihat terlebih dahulu nama yang ada di layar ponselnya.

Nama Ani yang nomornya telah disimpan dalam kontak di ponselnya terlihat oleh Mori yang segera mengangkat telepon masuk itu. "Halo... Mori di sini."

[Halo, Mori. Kami berdua sekarang sedang ada di kafe dekat rumah sakit tempat Rini bekerja. Rini baru siap kerja. Apa kamu bisa datang ke sini?]

[Wah... itu rumah sakit punya orang tua Miranda!] "Bisa."

[Oke! Kami tunggu, ya?]

"Oke!"

Hubungan telepon diputus. Mori segera menghubungi Miranda. "Halo Miranda!"

[Ada apa?] Miranda mengangkat panggilan telepon Mori dalam satu kali panggilan telepon.

"Kamu masih ingat tiga sahabat itu?"

[Tiga sahabat? Maksudmu yang salah satunya cewek jalang yang menjual diri demi kesenangan duniawi ke Orang Bati?!]

"Ya. Benar sekali!"

[Ada apa dengan yang dua lagi?]

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com