webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantastique
Pas assez d’évaluations
211 Chs

112. Bersiap Ke Bukittinggi

Sebelum terlalu sore, tepatnya sekitar jam setengah lima, kereta kuda telah dibawa kembali oleh Mori meninggalkan kota. Sebelum hari gelap, mereka harus sampai ke istana sesuai pesan Hanas.

Shannon dan Vino banyak membawa oleh-oleh ke istana untuk Hanas dan Idris, tentunya yang hanya dapat ditemukan di kota itu.

"Bagaimana petualangan kalian berdua? Apa dapat menemukan makhluk mitos penggembala yang dikatakan Emily?" tanya Shannon dari dalam kereta kuda kepada Mori dan Miranda yang duduk bersama di tempat kemudi kereta kuda.

"Miranda sudah menemukannya dan bermain bersama cukup lama tadinya!" sahut Mori.  

"BENARKAH?!!" seru Shannon, Vira, Emily, David, dan Vino.

"Ehem!" Miranda berdehem dengan sengaja sebelum memulai cerita. "Nanti akan aku ceritakan setelah siap makan malam."

"Ee... sekarang dong!" pinta Emily.

"Iya. Kami penasaran sekali!" dukung Shannon.

"Nanti saja. Biar Tuan Hanas dan Tuan Idris bisa dengar juga bersama-sama!" Miranda masih berusaha menolak.