webnovel

Cepat, Milikilah Lebih Banyak Anak!

Éditeur: Wave Literature

Pada saat ini, di luar.

Zhou Liang masih belum bisa melepaskan pandangannya kepada dua orang yang ada di dalam. Dia bergumam, "Dia benar-benar memesankan makanan untuk tersangka."

Setelah dia selesai berbicara, seseorang menimpalinya, "Selain itu, dia memesankan makanan yang tidak pedas."

Zhou Liang mulai menggosipkan kedua orang yang ada di dalam, "Menurutmu, apakah Tang Si akan jatuh cinta kepada Song Yi?"

"Jika membicarakan Song Yi, kurasa dia sangat cantik, kaya, punya latar belakang dan kedudukan yang kuat, menarik, dan dia juga seorang selebriti."

Ning Xiachuan melebarkan kelopak matanya dan menanggapi ucapan tersebut dengan dingin, "Dia lebih banyak bertindak dan lebih sedikit bicara."

"Jangan kau anggap seolah-olah Tang Si tidak bisa menemukan pacar. Justru kau bisa lebih baik darinya."

"...."

Zhou Liang tercengang.

Dia merasa pisau dengan jumlah tak terbatas menusuk jantungnya.

Pangsit yang dimakan Song Yi terasa panas, sehingga keringat bercucuran saat gadis itu selesai makan.

Tang Si mengeluarkan sebungkus tisu toilet dari sakunya dan menyerahkannya kepada Song Yi, agar gadis itu bisa menyeka keringatnya.

Song Yi menatap tisu toilet itu sejenak. Tanpa pikir panjang, dia mengeluarkannya untuk menyeka wajahnya dan berkata, "Tak kuduga, kau tipe pria yang hangat."

Tang Si hanya tersenyum sinis sangat mendengar perkataan Song Yi.

Dia tersenyum, tapi senyumnya terkesan dingin dan mengejek.

Song Yi menatapnya curiga. 

Apa sebenarnya maksud orang ini? Dia memuji dirinya, tapi juga mencibirnya?

Tak lama kemudian, Song Yi mendengar Tang Si berkata dengan nada yang kurang sedap didengar, "Apakah standarmu dalam menilai seorang pria hanyalah dari kehangatan sikapnya?"

"Hahaha … " Song Yi tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Dari luar, kau tidak kelihatan seperti seorang pria yang trendi."

"Apa kau sudah punya kekasih?"

Tang Si menyandarkan tubuhnya di kursi. Sepasang mata genitnya menatap Song Yi.

Namun, Tang Si masih juga terdiam.

Song Yi menggerakkan sudut bibirnya, "Jika kau tak mengatakan apa-apa, maka kau kuanggap tidak punya kekasih."

Song Yi tersenyum genit, seperti bidadari.

Song Yi sama sekali tidak pernah berpikir bahwa saat ini statusnya masih tetap tersangka.

Tang Si menatapnya tertegun.

Sebenarnya, Song Yi ini wanita yang seperti apa? Kenapa dia terus menatapku lembut dan hangat setiap saat?

Pesona dan kelembutannya sebagai seorang wanita jelas terlihat dalam diri Song Yi.

Song Yi sepertinya tidak takut menghadapi hal-hal seperti ini. Satu-satunya yang ditakutinya adalah kantor polisi.

Song Yi memegang dagunya. Mata rubahnya menatap Tang Si cukup lama.

Song Yi membasahi bibirnya. Matanya menyipit dan bibirnya menunjukkan senyuman, "Apa kau tidak mempertimbangkan punya kekasih? Aku bisa memperkenalkanmu dengan beberapa wanita. Datang saja ke kantorku. Banyak wanita cantik yang bekerja di kantorku."

"Haruskah kukatakan bahwa kau punya hati yang besar? Atau haruskah kukatakan kau tidak bermoral karena kau punya uang?"

Song Yi tercengang dengan kata-kata yang didengarnya. Dia menyadari maksud perkataan Tang Si.

"Aku khawatir apa tujuanmu menanyakan ini? Aku justru khawatir kaulah yang tidak ingin melepaskanku."

Song Yi menatap Tang Si dalam-dalam, lalu menimpali, "Aku punya petunjuk. Hanya karena aku ingin berbicara denganmu, aku menunggumu kembali."

"Asal kau setuju datang ke kantorku, aku akan memberitahumu mengenai petunjuk ini."

Tang Si mendengarkan setiap kata-kata Song Yi dengan cermat. Dia menaikkan alisnya dan melipat tangannya di depan dada. Sambil tetap bersandar di kursi, dia berkata, "Katakan saja."

"Berjanjilah padaku dulu, bahwa kau akan datang ke kantorku."

"Bagaimana aku tahu jika kau menipuku?"

"Kepala tim Tang!" Kali ini, Song Yi berkata dengan tulus, "kau adalah pria tampan. Seharusnya kau berkontribusi kepada negara, cepat menikah dan melahirkan banyak anak lebih awal."

"Jika kau sudah beranjak tua, kau tak akan bisa punya anak."

"Ketika saatnya tiba, jangan biarkan kau akhirnya mengangkat anak, sedangkan anakmu sendiri belum lahir."