Farah datang ke sebuah warnet tidak jauh dari rumahnya. Begitu dia masuk, dia tercekik oleh bau warnet dan segera menutupi hidungnya. Karena ini pinggiran kota, hanya ada satu warnet di dekatnya. Warnet itu ramai dengan orang dan asap rokok ada di mana-mana. Suara keyboard dan kutukan dari mulut para pria itu terdengar sangat berisik. Penjaga di depan melihat Farah yang datang. Dia berkata sambil tersenyum, "Cantik, mau main di sini? Kamu hanya sendiri? Mau aku temani?"
Ketika pria itu tersenyum, dia menunjukkan gigi besarnya yang berwarna kuning. Itu jelas karena dia merokok selama bertahun-tahun. Ada bau aneh di mulutnya yang membuat Farah mundur selangkah. Farah penuh dengan rasa jijik. Jika bukan karena laptopnya sudah dijual, dia tidak akan datang ke tempat seperti ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com