Kini mereka berdua jalan berdampingan layaknya sepasang pengantin baru. Di sisi ruang itu, ada sebuah studio foto. Eky mengajak Linzy masuk, setibanya di dalam ia sangat terkejut melihat meja bundar lengkap dengan dua kursi dan makanan. Selain itu di sisi kanan dan kiri ruangan ada bunga berwarna-warni yang menghiasi ruangan.
"Apa kamu sedang melamarku?" Tanya Linzy to the point.
"Oh… itu…" Eky nampak bingung harus menjawab apa. "Bukan… aku hanya ingin merayakan hari ke 100 jadian kita." Mendengar jawaban itu raut wajah Linzy menjadi murung. Padahal dalam hati ia berharap Eky akan menjawab iya.
Suasana menjadi hening ketika mereka berdua saling tutup mulut. Linzy kecewa dengan jawaban Eky dan memilih untuk diam. Sementara Eky bingung harus memulai pembicaraan dari mana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com