Waktu berjalan terus menerus, hari yang panjang pun masih berlanjut. Tak lama kemudian giliran ekskul kami yang maju untuk memberikan penampilan yang sudah kami persiapkan.
"Joe lu deg deg an ga?" ucap ku kepada Joe
"Sedikit sih" ucap Joe
"Semoga lancar ya" ucap ku
"Iya semoga aja" ucap Joe
"Penampilan ekskul sebelum kita udah bagus semua, semoga kita juga ga kalah bagus" ucap ku
"Udah pasti bagus ekskul kita, hanya kita nya saja gimana caranya buat nampilin hasil latihan selama ini" ucap Joe
"Iya pokoknya sesuai skenario latihan" ucap ku
Pembina ekskul kir pun mengarahkan kami dan menyuruh kami untuk bersiap
"Lakukan sesuai latihan dan jangan panik, semoga kalian bisa lancar" ucap Bu Fajriah selaku pembina ekskul kir
"Siap ibu" ucap kami
"Baik langsung saja kami sambut ini dia ekskul kir" ucap pembawa acara
kami pun berjalan menuju arah tempat dimana kita harus berdiri dan menampilkan penampilan terbaik kami
Untung saja semua bahan sudah terkumpul dan kami siap tampil. Kami menampilkan mulai dari eksperimen bakar tangan, dimana tangan kami diberi semacam cairan lalu dibakar namun kami tidak merasakan panas karena sebelumnya kami membasah kan tangan kami.
Lalu kami menampilkan sebuah bom api yang dimana bahan nya terbuat dari porselen dan campuran lainnya. Membuat siapa saja terkaget kaget saat mendengar suaranya. Namun bom ini tidak membahayakan dan tidak memberikan dampak luka fisik karena efek ledakan yang kuat, hanya menghasilkan suara ledakan yang kuat saja.
Lalu kami juga menampilkan banyak eksperimen.
Waktu berlalu untuk penampilan kami, kami menutup penampilan kami dengan lancar dan sangat apik.
Kami bernafas lega karena penampilan kami sudah berhasil dan usaha kami berlatih pun tidak sia sia.
Dari kejauhan pembina kir kami sudah menyambut dengan tangan yang terbuka lebar dan senyum yang sangat lebar sambil melompat kegirangan, seakan mengajak kami berpelukan dan memberikan pujian untuk kami.
"Kalian keren banget" ucap ibu Fajriah
"Iya ibu Alhamdulillah tadi lancar untungnya" ucap ku
"Itu udah bagus kok, kalian ngelakuin sesuai latihan" ucap ibu Fajriah
"Haduh Bu saya mah udah panik aja dari tadi" ucap Joe
"Tapi kamu ga keliatan tuh gugup nya" ucap ibu Fajriah kepada Joe
"Karena dibelakang aja itu" ucap Joe dengan nada canda nya
Teman teman kami menyambut ibu Fajriah dengan tawa bahagia. Ya mungkin penampilan singkat namun bagi kami, kami membawa nama ekskul kami dan kebanggaan kami.
"Pokoknya kalian keren dan saatnya kalian sekarang istirahat dan menonton penampilan ekskul lain" ucap ibu Fajriah
"Iya ibu" ucap kami
"Oh iya ini ada Snack buat kalian" ucap ibu Fajriah sambil menunjukkan sebuah kardus yang berisi cemilan dan minuman
"Nah ini dia yang ditunggu tunggu" ucap Joe
"Kamu ini makan doang Joe" ucap ibu Fajriah meledek Joe
Kami tertawa dengan tingkah laku Joe
"Ya udah ini ambil satu satu" ucap ibu
"Oiya Joe jangan ambil lebih lho yaaa" ucap ibu Fajriah meledek Joe lagi
"Ketauan padahal belom dilakuin" ucap Joe membalas ledekan ibu
"Ya udah abis ambil Snack langsung ke lapangan lagi" ucap ibu Fajriah
Sesuai instruksi dari ibu Fajriah, Setelah kami mengambil snack, kami langsung pergi menuju arah lapangan dan langsung menonton penampilan ekskul lainnya.
Ekskul setelah kami adalah ekskul bahasa asing. Mereka membawakan dialog dan pidato menggunakan bahasa asing seperti Jepang, Arab, Spanyol dan Inggris. Ya memang menakjubkan untuk dilihat karena mereka mengucapkan bahasa bahasa tersebut dengan sangat lancar.
Namun aku sama sekali tidak memahami apa yang di bicarakan mereka yang menggunakan bahasa Arab dan Spanyol. Mungkin Arab terdengar khas karena aku juga sering membaca Alquran namun tetap saja aku tidak mengerti artinya, apalagi saat aku mendengar bahasa Spanyol.... Ahh rasanya seperti aku mendengar orang orang aneh.
Tapi untuk Jepang dan Inggris aku sedikit memahami nya karena kebetulan aku suka menonton film anime dan film barat, jadi aku banyak belajar dari film film tersebut.
"Lu ga ngucap amin rul?" ucap Joe meledek ku saat pidato bahasa Arab dibacakan
"Itu bukan doa tapi pidato weh" ucap ku
"Emang lu kira bahasa Arab berarti doa?" ucap ku
"Lah iya kan doa nya pake bahasa Arab" ucap Joe
"Terus kalo dia ngatain gua dengan kata kata kasar tapi pake bahasa Arab, gua harus ucap amin gitu?" ucap ku
"Lah iya lah" ucap Joe
"Terkabul dong?" ucap ku
"Lah iya ahahaha" ucap Joe dengan tawa khasnya
"Tapi lu ngerti ga sih mereka tuh ngomong apa?" ucap Joe
"Ga samsek kecuali bahasa Jepang dan bahasa Inggris, Arab sih gua sedikit paham" ucap ku
"Ah gua bener bener gatau apa yang mereka ucapkan walaupun itu bahasa Inggris" ucap Joe
"Terus lu denger mereka kayak apa?" ucap ku
"Kayak ngomong bahasa alien" ucap Joe
"Ahahaha makanya coba belajar bahasa lebih banyak Joe" ucap ku dengan gelak tawa
"Entar gua sih mau les bahasa Inggris, biar gua lebih keren pas ketemu bule di Bali" ucap Joe meledek ku sambil menaik turun kan alisnya
"Hadeuh pikiran lu ga jauh dari begituan emang Joe" ucap ku
"Hidup itu harus realistis rul" ucap Joe
"Itu bukan realistis Joe" ucap ku
"Terus apa?" ucap Joe
"Terlalu berkhayal!!" ucap ku sambil mendorong muka ku kearah Joe.
"Tapi udah tengah malem begini ngeliat sekitar tenda makin serem yak" ucap ku melanjutkan percakapan
"Iya gua jadi parno" ucap Joe
"Eh gua kebelet kencing rul" ucap Joe
"Nahkan, sana ke kamar mandi sendiri" ucap ku
"Lu mah jahat rul" ucap Joe
"Jahat kenapa?" ucap ku
"Temenin gua lah ayo" ucap Joe
"Ya udah ayo" ucap ku
Kami pun berjalan menuju arah kamar mandi, semua orang sedang berkumpul ditengah lapangan, dan tenda tenda terlihat kosong dan sepi. Namun terlihat sebuah tenda yang bergoyang dan seperti ada lampu senter yang hidup dan nyala sendiri.
"Eh Joe itu orang di tenda ga ikut acara ya?" ucap ku
"Bukannya kalo ga ikut nanti kena hukuman ya?" ucap Joe
"Iya juga sih, cuma itu siapa yang mainin senter dan goyangin tenda dari dalem?" ucap ku
"Lah coba cek ayo" ucap Joe
"Ah tapi gua ngeri" ucap ku
"Ah laki bukan lu?" ucap Joe
"Yeu emang lu tadi berani ke kamar mandi sendiri?" ucap ku meledek Joe
"Jangan bahas itu lah, ga ikhlas nemenin nya ni?" ucap Joe
"Ya udah ayo coba cek berdua" ucap ku
Kami pun berjalan ke arah tenda tersebut , lalu kami mencoba membuka tenda secara perlahan namun tiba tiba...