Episode 88
Nensi masih memeriksa laporan keuangan, tapi pikirannya terus berputar dengan ucapan Farhan, wanita cantik tersebut berada dalam dilema. Mencintai seorang pria beristri sungguh sangat tidak mudah, dia harus selalu menahan semua rasa cinta dalam hati tanpa boleh diungkapkan. Tapi memang salah kalau mencintai suami orang.
"Nensi, kau terlihat tidak konsentrasi?" tanya seorang wanita.
"Menejer, Lu. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu," balas Nensi.
"Baiklah, bagaimana kalau kita kekantin saja. Selagi jam makan siang belum berakhir, lebih baik kita ngobrol di sana," saran wanita tadi.
"Kau benar, Masako. Sebaiknya kita segera pergi kekantin," balas Nensi. Ia pun bangkit dari tempat duduknya, ketika berjalan melewati ruang CEO tak sengaja matanya menangkap sosok pria pujaan hatinya sedang berjalan sendiri, pria itu terlihat sangat serius membahas sesautu.
"Nensi, apakah kau menyukai boss kita?" tanya Masako penasaran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com