webnovel

Ternyata Kamu

"Qi Er, ternyata itu kamu! aku tidak menyangka kalau kamu adalah Qi Er yang selama ini aku cari. Kenapa kamu tidak mengatakannya kepadaku kalau kamu berasal dari pasukan Gurun?" tanya Fang Yin kepada Quan Qi yang hanya bisa menatapnya sambil tersenyum, dia langsung mengingat wajah Fang Yin kecil yang sangat menggemaskan. Quan Qi tersenyum saat mengingat waktu dia pertama kali bertemu dengan gadis kecil yang sekarang ini sudah menjadi seorang wanita yang sangat cantik dan dia adalah jendral muda kerajaan Xia yang sangat gagah berani dan di takuti banyak orang. Bahkan orang yang mendengar namanya sudah ketakutan.

Fang Yin memang sangat berani dan tidak mengenal takut, sejak kecil bakat kepemimpinannya sudah terlihat. Quan Qi tersenyum saat mengingat hal itu, dia masih ingat saat Yin Er kecil menghampiri dan menyapanya. Padahal mereka adalah dua orang asing saat itu.

"Hai, apakah aku boleh bertanya kepadamu?" sapa Yin Er kepada anak kecil yang sedang menggembala domba seorang diri. Yin Er menunggu dengan sabar tetapi anak lelaki itu tidak kunjung menjawab pertanyaannya. Dia hanya melirik sekilas dan mengetahui kalau Yin Er berasal dari kerajaan Xia. Sementara Yin Er hamoir kehilangan kesabarannya. Saat dia akan berteriak memarahi anak lelaki itu, dia langsung di peluk dan tangan anak lelaki itu menutup mulut Yin Er dan mengajaknya bersembunyi karena Shao Er, adik lelakinya bersama dengan teman-teman satu timnya yang sangat nakal mendekati tempat mereka berada saat ini.

Yin Er merasa sangat sesak saat mulutnya di tutup dengan tangan oleh anak lelaki itu seperti saat ini. Dia berusaha melepaskan tangan anak lelaki itu tetapi tidak bisa karena tenaganya terlalu lemah di bandingkan anak lelaki itu. Dan akhirnya, Yin Er tidak sadarkan diri karena kekurangan pasokan oksigen sehingga tubuhnya menjadi lemas dan dia tidak kuat menahannya sehingga dia akhirnya pingsan.

"Gadis kecil! Bangunlah! Maafkan aku karena aku takut kalau keberadaanmu di ketahui oleh Shao Er. Kamu bisa di tangkap dan di jadikan budak, apalagi kalau mereka mengetahui kalau kamu berasal dari kerajaan Xia, mereka pasti akan membuatmu menjadi alat tukar dan yang pasti kamu pasti akan mati!" anak lelaki itu kemudian membawa Yin Er yang sedang pingsan ke tempat rahasianya yang dia temukan saat dia menggembala domba. Dia akan selalu bersembunyi di sana saat hujan atau ada sekawanan hewan liar yang membahayakan nyawanya.

Anak lelaki itu kemudian meninggalkan Yin Er bersama kelincinya, sedangkan dia segera meninggalkan tempat itu untuk mengembalikan domba-domba yang di gembalanya. "Gadis kecil, tunggulah disini beberapa saat, aku akan segera kembali dan juga membawakan makanan untukmu. Setelah itu, aku akan mengantarmu kembali ke perbatasan. Aku menduga kamu pasti anak dari salah satu prajurit yang menjaga perbatasan." Setelah menutupi keberadaan Yin Er dan dia merasa Yin Er aman, anak lelaki itu segera meninggalkan Yin Er dan segera kembali ke padang rumput untuk mengembalikan domba-dombanya.

saat ini Yin Er sudah mulai tersadar, dia perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya berada di sebuah gua. Yin Er juga menemukan kelincinya tertidur dengan nyaman di pangkuan seseorang. Seorang anak lelaki yang sepertinya seusia dengannya. Atau misalkan dia lebih tua, Yin Er menduga usianya hanya beberapa tahun lebih Tua darinya. Yin Er kemudian beranjak dari tepat tidur yang terbuat dari tumpukan jerami. Yin Er kemudian segera mendekati anak lelaki itu untuk mengambil kembali kelincinya dan dia harus segera pulang ke rumah Pamannya.

Dengan perlahan Yin Er mendekati anak lelaki yang tadi membuatnya pingsan dan akan mengambil kelincinya saat pergelangan tangannya tiba-tiba di pegang oleh anak lelaki itu yang ternyata sudah terbangun. "Kamu mau apa?" tnyanya dengan nada yang cukup galak dan hal itu membuat Yin Er membelalakkan matanya.

"Aku hanya ingin mengambil kelinciku arena aku harus kembali. Aku yakin saat ini Pamanku sedang sangat panik mencari keberadaanku." Jawab Yin Er dengan nada yang tidak kalah galak. Gadis itu sangat pintar dan juga agak tomboy. "Aku akan mengantarmu kembali besok pagi, tetapi kalau sudah malam, banyak binatang buas yang berkeliaran disini. Kita tidak akan aman." Yin Er menundukkan kepalanya dan kembai naik di atas tumpukan jerami tetapi dia hanya duduk, tidak tidur lagi.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Kamu lebih baik tidur dulu. Besok pagi sebelum matahari terbit, aku akan mengantarmu sampai ke perbatasan. Kamu pasti putri salah satu dari prajurit di sana kan?" tanya anak lelaki itu kepada Yin Er yang menawab kata-katanya dengan anggukkan. "Namamu siapa?" tanya Yin Er kepada anak lelaki yang menolongnya. Anak lelaki itu tidak segera menjawab tetapi malah menatap wajah Yin Er dengan sangat dalam.