Deni menatap kakaknya dengan mata yang rumit. Dia belum pernah melihat kakaknya mengambil barang orang lain, hanya milik Hendri, dan tidak pernah menolaknya sekali pun. Di sebelahnya adalah apartemennya, dan saudara perempuannya tidak menolak Hendri untuk membiarkannya tinggal di sini.
Mata hitam Hendri berubah menjadi fokus pada fitur wajahnya yang halus dan indah. Beberapa detik kemudian, dia mengerutkan bibirnya dengan ringan dan berbisik, "Makan dulu, dan tonton filmnya nanti." Mata Moni beralih ke Melaleuca Strawberry, dan dia mulai pelan-pelan makan.
Deni mengangkat pantatnya, melompat ke kursi, dan mengambil garpu, "Film apa yang akan kamu tonton?" Moni menatapnya miring, dan berkata dengan ringan, "Tidurlah setelah makan." Deni mencibir dan menurunkan kepalanya untuk makan kue.
Hendri membawa mangga kering dan stroberi yang sudah dicuci, dan memberi makan Moni satu per satu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com