webnovel

Rindu akan cinta pertamaku

aku ingat pertama kali melihatmu.kau masuk dalam kehidupan ku tanpa permisi. berputar bagai gasing di pikiranku. entah kau milik siapa .hatiku keras kepala! ceritakan lah tentang harimu.berbincang lah sampai salah satu dari kita tertidur.aku tidak akan bosan dengan semua yang kau ketik.

menyayangi mu adalah soal keikhlasan.bukan keikhlasan untuk terus terusan diberi harapan semu.melainkan keikhlasan untuk menyadari.bahwa memang kau berhak bahagia.urusan apakah aku yang membuatmu bahagia atau bukan.itu tak jadi soal.aku harap hari ini kau baik baik saja.aku harap kau mengerti arti diam ku.jangan risau!.

ketidak tegasan adalah sesuatu yang ada diantara kau dan aku.kurang ajarkah jika hatiku berharap lebih.setiap kali kau menyandarkan kepala lelahmu di bahu ku.kau memang mahir menuai harapan di hatiku.menaruh harapan padamu.seakan menggenggam duri- duri dibatang mawar.membuatku berdarah.tapi aku tak kunjung pergi.bak orang dungu aku bisikan lagi kata kata rindu.menitipkannya di setiap malam.sebelum rindu itu terlampir pagi hari didepan pintu kamarmu.tetapi itu semua tidak menyurutkan angan angan ku untuk tetap selalu menatap mu. meskipun mustahil bagi ku.

kini mungkin hal itu akan terulang kembali pada ku.dimana sesuatu yang menyakitkan akan hadir lagi dalam hidupku.tapi tidak bisa aku hindari rasa cinta ini begitu besar terhadap mu.aku tau mungkin ini hal yang mustahil bagi ku.sedikit demi sedikit,perlahan demi perlahan kau menghindar dariku.sudah jarang sekali kamu menanyakan kabar diriku dan komunikasi kita sudah tidak seperti dulu.karena ada nya suatu benturan. tapi entah lah aku percaya apa tidak.yang pasti aku harus percaya meskipun hasilnya aku harus menaruh rasa sakit ku didalam hidupku.

hari demi hari aku lewati.berharap ada komunikasi yang panjang diantara kita tapi itu semua hanya mimpi mimpiku yang terlalu bodoh,terlalu berharap atas kehadiran yang singgah namun terlalu jauh. kau terbang terhempas angin.

kini hidup ku mulai dalam fase keputusasaan .dimana setiap masalah bertubi- tubi menghampiriku,di mana hidup ku kini harus kembali dari nol.sempat terbesit dari pikiran. aku harus mengakhiri hidupku namun masih banyak beban yang harus aku selesaikan dan aku pertanggung jawabkan untuk keluarga ku.

memang tidak enak ada di fase seperti ini.terlalu banyak bisikan- bisikan yang selalu hinggap dipikiran ku untuk mengakhiri semua ini.bahkan sampai saat ini aku sudah tidak mau mengkonsumsi obat biarlah semua berjalan seperti adanya. dan biarlah takdir yang mengendalikan hidupku.

aku butuh sandaran disaat saat seperti ini.tapi semua menghilang begitu saja dariku seperti awan tanpa hujan.aku melampiaskan semua itu dijalanan.karena jalanan tempat satu-satu nya buatku bersandar dari semenjak aku remaja.aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan. cepat atau lambat kematian pasti menghampiri ku.