webnovel

Rindu akan cinta pertamaku da

sejak saat itu aq menutuskan untuk mencari kabar dimana keberadaan Mia sudah sekian lama aku memendam rasa sakit ini karena rindu.aku baru sadar kenapa aku GK menanyakan langsung kepada orang terdekat di keluarga nya dia yaitu si Abang yang punya bengkel tambal ban sebut saja panggilannya bang Ucok.

setelah mendengar kabar burung dari bang Ucok akhirnya aku di arahkan untuk menemui sang belahan jiwa ke daerah tidak jauh dari Cidahu Sukabumi yaitu di ciutara.kebetulan ada salah seorang kawan sekolah ku yang rumahnya disana namanya Cecep setelah aku tanya tanya ternyata Mia sudah pindah ke Slipi tanpa pikir pikir aku langsung cabut dan naik salah satu bis angkutan perkotaan antara Jakarta dan sukabumi.bodohnya aku saking tergopoh gopohnya aku ada hal yang terlewat kan yaitu tidak menanyakan di mana alamat nya sang pujaan hati karena jarak sudah terlalu jauh dan tidak mungkin aku balik lagi akhirnya perjalanan aku teruskan 4 Jan perjalanan aku sampe di slipi.aku masih ingat perjalanan dimulai dari depan persidangan Jakarta barat sampe ke area bakti kemuliaan disitu aku sudah mulai ngerasa bingung panik GK tau harus menanyakan ke siapa.mungkin orang yang setiap aku tanya juga bingung masalahnya nama Mia itu banyak disana kalau tidak dengan alamat yang lengkap orang mana ada yang tau akhirnya aku lanjutkan perjalanan sampe asrama Brimob di Petamburan hari pada saat itu sudah jam 22:00 wib badan ku sudah tidak kuat untuk berjalan ada sedikit uang untuk aku membeli makanan setelah selesai aku memberanikan diri tidur disebuah halte depan asrama Brimob aku mulai pasrah dengan keadaanku gangguan dan rintangan terus menghampiriku pada saat aku beristirahat di halte.

esok hari aku mulai melanjutkan perjalananku dengan hanya mencuci muka terlebih dahulu di sebuah mesjid dalam komplek asrama dan terus melanjutkan perjalanan disepanjang jalan mataku tidak henti hentinya melihat dan memantau orang orang yang punya bengkel tambal ban maupun Lapo ya mudah mudahan aku bisa melihat dan bertemu dengan mia namun lagi lagi sia sia memang pencarian ku waktu itu bagaikan mencari jarum dalam jerami tapi itu tidak membuatku patah arang dan terus melanjutkan perjalanan sampai ke area statsiun tanah Abang dan jalan Cideng aku beristirahat karena menahan lapar dan haus.sayang persiapan ku sudah habis dan rasa lapar aku tahan sampai malam tp yang maha kuasa masih menolongku di sebuah mesjid aku berhenti sejenak karena ingin shalat isya setelah selesai tiba tiba seluruh jamaah mesjid di sediakan nasi kotak betapa senang nya aku di karenakan aku bersyukur untuk hari ini mungkin aku tidak akan kelaparan.

hari ke tiga aku melanjut kan kembali perjalanan ku dengan penuh keyakinan demi untuk bertahan hidup aku mencoba untuk menjual suara ku yang notabennya jelek alias GK bisa nyanyi dengan hanya bermodalkan botol bekas minuman Yakult yang di isi pasir setiap warung mulai aku singgahi tidak sedikit orang mengusirku dan tidak banyak orang baik terhadapku namun itu semua aku jalani demi seseorang yang aku sayangi dan aku cintai bisa bertemu walau hanya bisa memandang saja aku sudah senang dan bahagia.

tidak terasa dengan mengamen ternyata tempat terakhir aku singgahi yaitu di kota bambu Utara malam ini perjalanan ngamen ku tidak seberuntung pengamen pengamen yang emang sudah menjadi profesi aku di kejar oleh segerombolan pengamen lain karena aku tidak bisa berlari apa lagi dikampung orang akhirnya aku pasrah dan melawan kawanan pengamen tetapi tubuhku tidak bisa bertahan melawan mereka aku terjatuh penuh luka dan uang hasil keringatku mengamen raib dirampas mereka dan harus mengikhlas kan malam ini berpuasa.dengan badan penuh luka aku bermalam di bawah fly over cideng dengan rasa sakit yang kurasakan aku menunggu pagi yang serasa begitu lama dan berharap ada orang baik yang akan menolongku.