Ceklek
Pintu ruang rawat Arkan di buka. Liona datang dengan membawa berkas kesehatan Arkan.
Hening, tidak ada yang membuka suara setelah tadi mereka ditegur salah seorang suster yang bekerja di rumah sakit ini. Karena membuat kegaduhan.
"Kenapa pada diem? Ri, udah pesen makan?" tanya Liona.
"Udah. Sesuai dengan apa yang lo minta," jawab Rio.
Tadi Liona sempat meminta Rio untuk memesankan makanan untuk makan siang mereka.
"Kita keluar dulu deh. Cari makan," ucap Bara.
"Ehh! Gak usah. Aku udah pesen buat kita semua kok. Nasi Padang, gak papa kan?" cegah Liona.
"Wah. Yang bener? Jadi ngerepotin," sahut Ari pura-pura tidak enak hati. Padahal, syukur alhamdulillah. Bisa makan gratis.
"Iya. Santai aja," balas Liona.
Belum sempet Liona duduk di kursi yang ada di samping ranjang Arkan, seseorang terlebih dahulu membuka pintu ruang rawat Arkan.
"Leci," cicit Ari kaget.
"Ngapain lo di sini?" tanya Arkan ketus.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com