Arunika melangkahkan kakinya menuju masuk kedalam kelas, sejenak netra hitamnya bersitatap dengan netra abu-abu milik Sandyakala. Hingga, akhirnya Sandyakala memilih memutuskan tatapan mereka sepihak.
Setelah berbicara sebentar dengan Alterio dan memberikan baju yang sudah ia cuci juga setrika, barulah Arunika memilih masuk kedalam kelas.
Pandangan Sandyakala kali ini bener-bener seperti dua orang yang tak pernah memiliki kisah sebelum nya, seperti dua orang yang bahkan tak pernah kenal?
Langkah kaki Arunika mulai menuju masuk kedalam kelas dan duduk disebelah jendela. Farah mengeser catatan miliknya membuat Arunika menatap buku catatan itu dan tersenyum.
"Thanks, lo tau aja gue butuh catetan." Arunika tertawa pelan setelah mengatakan itu.
Memang sebentar lagi mereka sudah akan melakukan banyak ujian, bimbel dan les dadakan yang akan Papanya suruh untuk Arunika. Padahal baru sebulan ia bekerja di cafe lara, bahkan Arunika sangat menyukai berada disana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com