Kota Prisma begitu ramai, hari ini adalah hari dimana ujian Pasukan Langit akan diadakan. Lapangan besar tempat test secara terbuka adalah di alun – alun kota. Tempat itu luas dan dikelilingi dengan tingkatan yang dibuat mengitari alun – alun. Setiap orang bisa menonton dengan duduk mengelilingi alun – alun tersebut. Gedung tinggi di atas undakan tempat menonton pun ada, gedung tinggi dengan ruangan – ruangan terbuka.
Gedung tinggi yang mengelilingi alun – alun biasa digunakan untuk orang yang berpengaruh atau bangsawan atau bahkan tamu penting dari benua yang lain.
Ini adalah hari yang penting.
Hari dimulainya test untuk Pasukan Langit yang akan dibentuk demi perdamaian dunia persilatan di seluruh benua. Siapapun selama memiliki kekuatan aliran putih maka mereka bisa ikut. Aliran putih adalah mereka yang berlatih ilmu bela diri dengan kejernihan dan latihan dan bukan yang menggunakan cara gelap atau cara yang sesat untuk mendapatkan kekuatannya.
Cara – cara iblis adalah cara mereka mendapatkan kekuatan besar dengan jalan pintas, seperti menyerap kehidupan orang lain atau menggunakan nyawa orang lain sebagai tumbal. Ciri kekuatan gelap sangat kelihatan ketika mereka mengeluarkan energi mereka.
Tamu perwakilan dari seluruh Benua, baik itu kota-kota diantaranya atau ibukota pusat setiap Benua turut hadir. Perwakilan yang terbaik dari seniman beladiri dari semua tempat dan semua perguruan akan dipilih untuk datang dan mengikuti test Pasukan Langit.
Sangat ramai. Di antara mereka ada Aji dan Aaman. Kedua masuk gerbang alun – alun. Namun, Aaman hanya mengantarkan Aji sampai pintu masuk itu.
"Silakan masuk, aku ada keperluan lain untuk melapor ke pusat kepolisian antar benua. Aku harus melapor. Nanti, kita akan bertemu lagi," Aaman mengangguk pada Aji dan meninggalkannya.
Aji paham, kini gilirannya untuk bergerak sendiri untuk mengikuti test Pasukan Langit. Seluruh peserta yang akan mengikuti test mulai masuk gerbang dan memasuki alun – alun yang luas itu. Aji ada diantara ribuan orang yang berdiri, masing – masing berkelompok dengan timnya atau dengan pendekar dari kota yang sama.
Ada yang kenal dan ada yang tidak kenal. Semua sibuk dengan urusannya sendiri – sendiri sambil menunggu test dimulai.
Aji diam dan hanya bersedekap saja. Menunggu. Aji mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, dengan sebanyak ini para pendekar, jika memang mereka berjuang untuk kebenaran dan berani maka ada kesemptan untuk mengalahkan Lord Demon.
Aji membutuhkan dukungan dan persatuan saat perang itu benar – benar terulang kembali.
Ada yang terlihat dengan armor lengkap, senjata yang bermacam – macam menunjukkan keahlian mereka. Pedang, tombak, tongkat, panah dan senjata khas lainnya seperti pisau, kapak atau cakram.
Semuanya benar – benar antusias mengikuti test Pasukan Langit.
Seorang lelaki yang bertubuh kekar memasuki panggung utama, dia diikuti oleh 6 orang di belakangnya. Lelaki kekar itu membawa pedang di tangan kirinya. Pedangnya penuh ukiran yang bagus pada sarungnya. Itu menunjukkan kalau dia pendekar pedang atau Swordman. Biasanya dia berasal dari benua Emerald karena benua Emerald kebanyakan menghasilkan seorang ahli pedang.
Di belakangnya, 6 orang memegang senjatanya masing – masing. Mungkin mereka perwakilan dari masing – masing benua.
Ini adalah tes Pasukan Langit. Pasukan yang akan menjadi legenda dan dihormati semua orang di seluruh dunia. Maka, hari ini adalah hari untuk menciptakan sejarah baru.
Lelaki kekar memakai pedang itu maju sendiri, dia mengangkat tangan kanannya ke depan. Semua orang terdiam, dia hendak berbicara dan seluruh peserta nampak diam dan perhatian padanya.
"Dia adalah Yarko, ahli pedang yang diakui seluruh benua. Dia yang akan membuka tes ini," seorang lelaki yang berbaju armor lengkap berkata kepada teman di sebelahnya. Lelaki itu menaruh pedangnya di punggungnya.
"Bukankah dia dari satu Benua denganmu?" lelaki satunya menimpali, dia memakai tongkat pendek. Artinya dia seorang penyihir atau mage.
"Benar, dia adalah kebanggan dari Emerald. Kekuatan pedangnya mampu menebas ribuan pohon," ujar lelaki yang pertama.
Aji hanya mendengarkan obrolan mereka. Dia melihat kearah Yarko, lelaki berusia sekitar 40 tahun, Aji sendiri tidak banyak kenal dengan para pendekar. Dia lebih suka mengasingkan diri sejak dulu dan berlatih waktu demi waktu. Dia adalah orang yang terobsesi dengan ilmu bela diri. Dan, saat kedua sahabat baiknya; Ganada danYonan berkeluarga dan membangun rumah tangga. Dia hanya terus berlatih dan terpikirkan menikah.
"Perhatian semua! Selamat datang para para pendekar yang akan mengikuti tes Pasukan Langit. Kalian adalah pendekar harapan seluruh rakyat di seluruh dunia untuk menjaga perdamaian dunia!"
Semua tersihir dengan kata – katanya yang lantang. Suara yang menggelegar dan disertai energi di dalamnya hingga orang di ujung sana pun dapat mendengarnya. Yarko dipercaya seluruh perwakilan dari seluruh Benua untuk memulai acara tes Pasukan Langit.
Yarko bahkan pernah melakukan ekspedisi dan melawan salah satu dari lima pilar kejahatan. Yarko dapat bertarung imbang dengannya, sehingga Yarko menjadi kebanggaan semua pendekar ilmu bela diri.
"Tes Pasukan Langit bukanlah tes yang mudah! Namun, kami tegaskan dari sekarang. Bahwa, keluarga besar kalian! Uang kalian! Koneksi kalian! Semuanya tidak berpengaruh pada Pasukan Langit.
Pasukan Langit murni dibentuk untuk dipersiapkan menjaga kedamaian seluruh benuh! Jadi ingatlah hanya yang pantas yang akan menjadi bagian dari Pasukan Langit!"
Gemuruh para pendekar terdengar, mereka meneriakkan.
"Hidup kebenaran! Hidup Pasukan Langit!"
Yarko mengangkat tangan kananya lagi, semuanya diam kemudian.
Yarko kembali berteriak, "Dalam tes Pasukan Langit yang pertama kalinya dibentuk atas musyawarah para pemimpin seluruh Benua. Tidak ada batasan jumlah yang akan menjadi anggota Pasukan Langit!
Tapi ingatlah! Bahwa, tes menjadi Pasukan Langit merupakan eliminasi yang sangat ketat sehingga pendekar dengan kemampuan tinggilah yang akan diterima di Pasukan Langit. Siapapun boleh mencobanya!"
Penjelasan Yarko tadi cukup membuat merinding para pendekar. Mereka tidak tahu seberapa berat tes Pasukan Langit tersebut. Beberapa orang mulai ragu karena kemampuan mereka, dan mereka paham dengan kemampuan mereka sendiri – sendiri.
Hanya yang memiliki kekuatan besar yang akan mempu menjadi Pasukan Langit. Dan, itulah makna dari penjelasan Yarko.
"Baiklah, dengan ini. Saya mewakili seluruh pemimpin di semua benua. Tes, Pasukan Langit resmi dibuka!" teriakan Yarko sangat lantang.
Ditimpali suara gong yang dibunyikan oleh seorang petugas dari kota Orpris maka tes Pasukan Langit resmi dibuka. Semua pendekar dan semua orang yang menonton di keliling alun – alun itu berteriak. Suaranya tak sama sehingga hanya terdengar semuanya semangat menyambut para Pasukan Langit yang akan ditentukan dengan tes tersebut.
Yarko pun menutup pembicaraannya dan kembali meninggalkan panggung tersebut. Semua pendekar riuh dan meneriakkan Hidup Kebenaran!
Para pendekar seluruhnya mungkin belum paham ancaman Lord Demon. Mereka hanya mempersiapkan diri mereka agar bisa bertarung dan mengalahkan pasukan gelap.
Aji sendiri masih berdiri dan menatap seluruh peserta pendekar yang akan mengikuti tes Pasukan Langit. Lelaki dan wanita semua antusias. Aji sendiri pernah merasakan bertarung langsung dengan pasukan Lord Demon.
Jika seluruh pendekar bersatu, masih ada kesempatan untuk menang melawan Lord Demon dan pasukannya. Begitu pikiran Aji saat ini.