Mengetahui jika Vanessa telah kembali bisa berpikir secara logis, Indra pun mulai menyusun kata-kata untuk mencoba semakin membuka kesadaran gadis tersebut.
"Seperti yang aku katakan sejal awal, kita harus bicara demi mendapatkan sebuah solusi." Dengan tenangnya Indra kembali berucap.
"Hhhh, solusi … apakah masih ada solusi? Maksudmu, apakah aku akan kau jadikan seorang perebut suami orang? Hah! Aku juga tak yakin jika kamu mau menceraikan Ibu Miranti yang sangat mempesona dan kaya-raya itu!" meskipun terlihat bersedia melakukan sebuah pembicaraan yang lebih mengedepankan logika, tak urung Vaanessa telah saja kembali terpancing emosi.
"Aku tidak akan mengusulkan solusi apapun," masih dengan sangat tenang, pemuda itu kembali menjawab sambil terus mengambil gelas untuk meneguk minumannya.
"Lalu bagaimana tentang membicarakan sebuah solusi?" kejar sang gadis yang tak pernah puas ingin menumpahkan kekecewaannya.
"Tergantung nanti." Jawab kembali si pemuda dalam kalimat pendek.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com