webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 54

Airin masih menggelengkan kepalanya dan berniat untuk tetap membiarkannya tersimpan di dalam hatinya.

"Kenapa? Lo nggak percaya gue bisa jaga rahasia? Lo takut cerita lo nyebar kemana-mana?" tanya Selin.

Airin menggeleng, "Bukannya gue nggak percaya sama lo, tapi rasanya gue males aja mau ceritain ini ke orang lain. Bukan karena gue nggak percaya lo bisa jaga rahasia," jawab Airin.

"Dari pada lo sesak kaya gini, Rin. Lo itu kebanyakan pendam masalah lo sendirian terus, makanya dada lo jadi sesak begini. Coba kalau lo mau cerita, gue yakin lo bisa jadi lebih lega dari sekarang. Percaya deh," bujuk Selin.

Airin kembali menghela napas, "Ok, gue cerita…." Sahut Airin.

"Nah, gitu dong! Sok kalau mau cerita, gue dengerin apa yang mau lo ceritain." Selin sudah bersiap diposisi menyimak.

"Tapi janji, ya? Jangan sampai bocor kemana-mana, kalau sampai ada orang lain yang tahu gue itu pasti karena lo bocorin cerita gue." Kata Airin tegas.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com