webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 50

Alif mengelus punggung Airin pelan untuk membuat Airin lebih tenang dan nyaman.

"It's ok, Rin… Menangis lah biar kamu lega, jangan ditahan-tahan. Aku akan pinjemkan bahuku untuk jadi tempatmu bersandar, aku juga akan hapus air matamu dengan tanganku, aku bahkan akan melakukan apapun untuk bisa kembali membuatmu tertawa. Semuanya akan aku lakukan, meskipun aku harus melakukan hal konyol atau memalukan sekalipun. Selama itu bisa mengembalikan senyuman di wajahmu," kata Alif.

Airin mengangguk. Dia mengerti Alif akan tetap selalu baik kepadanya meskipun dia sering memperlakukan Alif dengan kurang baik atau bahkan dengan tidak sengaja membuat Alif merasa sakit hati. Alif hadir dengan sikap dan sifat yang begitu baik. Sejak awal dia datang Alif tidak pernah berubah.

"Maafkan aku, Lif." Akhirnya Airin bisa menatakan kata yang sejak tadi ingin ia ucapkan.

"It's ok, Rin. Take your time, I will waiting for you. I promise," kata Alif.

Mendengar itu Airin jadi semakin erat memeluk Alif.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com