webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 362

"Rin… jangan egois dong," kata Selin.

"Egois gimana sih?" tanya Airin sampai mengerutkan kening melihat Selin semakin lebay dan mellow.

"Ayo lah… buruan turun ke bawah, kita balik sekarang. Please dong ngertiin posisi gue yang sulit ini. Gue itu terhimpit di 2 pilihan sulit," curhat Selin.

Airin mengangkat salah satu alisnya. Dia meminta penjelasan yang lebih dari Selin.

"Cckk.. gue terjepit. Milih lo atau suami gue," ujar Selin.

"Hah? Apaan sih? Makin nggak jelas tahu nggak lo," tukas Airin yang menganggap Selin hanya sekadar guyon.

"Gue serius ini, Rin. Gue sekarang binugng, satu sisi gue khawatir sama keadaan lo kalau gue ninggalin lo sendiri di sini. Di sisi lain gue takut suami gue marah karena terlalu lama nungguin gue di bawah. Posisi gue sulit, kan? Gimana bisa gue memilih satu diantara kalian?" tanya Selin dengan wajah memelasnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com