webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 352

"Soal bagaimana kami bisa kembali bertemu, itu karena Alif dengan sengaja melamar kerja di kantor yang sama dengan Airin. Alif tidak sengaja melihat ada lowongan kerja di kantor tempat Airin bekerja. Alif saat itu sudah bekerja di kantor lain, tapi entah kenapa perasaan Alif itu mendorong Alif untuk mencoba melamar kerja di tempat itu. Jadi Alif melamar kerja di kantor itu. Alif tidak tahu kalau ternyata divisi yang membuka lowongan itu adalah divisi Airin. Alif langsung diterima bekerja di perusahaan itu. Jadi ya….kami jadi bisa satu kantor, bahkan satu ruangan. Airin belum tahu soal ini, jadi Mama jangan ceritakan ini ke Airin ya…" ujar Alif yang akhirnya membuka rahasia yang selama ini dia simpan sendiri kepada sang Mama dan Papa.

"Oooh, mainnya udah perasaan banget Pa…" bisik Mama.

Papa hanya menganggukan kepalanya dan meminta Mama untuk kembali diam. Mama menurut. Mereka kembali mendengarkan cerita Alif.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com