webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 347

SREEET….. Seketika cahaya matahari berebut masuk ke kamar Airin. Cahaya matahari yang menerobos masuk ke kamar Airin itu langsung menyilaukan. Airin cukup terkejut dengan sinar matahari yang begitu terang bersinar. Dia kembali menutup gorden jendal kamarnya.

"Ini jam berapa sih?" tanya Airin yang langsung kelabakan mencari ponselnya.

"Ya Tuhan! jangan-jangan aku udah kesiangan!" teriak Airin sebelum melihat jam yang ada di layar ponselnya.

Pukul 8 tepat.

"Ya Tuhan!" pekik Airin.

Dia baru sadar dia sudah terlambat bangun dan tentu saja dia juga sudah terlambat untuk bekerja.

"Tuhan…. kenapa aku bisa sampai kesiangan?" tanya Airin sambil mengambil handuk.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com