webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 202

"Ada apa, Mbak? Sepertinya sedang kesal dengan seseorang?" tanya driver yang berusaha untuk ramah kepada penumpangnya.

"Tidak apa-apa, Pak. Bapak langsung antar saya ke hotel Mata langit ya, Pak. Kalau bisa ngebut-ngebut aja, saya sedang buru-buru." Kata Raya. Dia tidak ingin membeberkan masalah yang sedang dia alami apa lagi dengan orang yang tidak dia kenal.

"Baik, Mbak." Driver itu menuruti permintaan penumpangnya. Dia menginjak pedal gas dan membuat mobil yang sedang dia kendarai melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Ngeselin banget sih Mas Bian itu. terserah deh dia mau ngapain, mau balikan sama Airin juga aku nggak peduli. Pusing kepala dan sakit hati aja adanya rumah tangga ini…. kata Raya dalam hati.

Apa iya aku harus mencari kebahagiaanku sendiri?.... tanya Raya pada dirinya sendiri. Dia melamun untuk beberapa lama, pikirannya kosong. Sama sekali tidak ada yang dia pikirkan untuk saat ini.

Eh, Rama!... pekik Raya dalam hati.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com