webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 180

"Nggak apa-apa belum bisa diakui sebagai pacar, yang penting Bunda dan Ayahnya sudah mengizinkan aku kembali mengunjungi rumah mereka. Berarti itu tandanya Bunda dan Ayahnya sekarang juga sudah mengizinkan aku untuk kembali dekat dengan putri tunggal kesayangan mereka. Walaupun baru sebatas itu, tetapi itu sudah lebih dari cukup untuk saat ini. Sudah jadi sebuah kemajuan besar," kata Alif dengan senang hati.

Alif kemudian mengetikkan pesan balsannya pada Airin sambil senyum-senyum sendiri.

Alif : Aku akan segera datang. Kurang dari 1 jam lagi aku pasti sudah sampai di rumah kamu

Terkirim…

Alif sambil senyum-senyum mengirimkan pesan itu.

"Untung saja Bunda dan Ayahnya tidak melarang Airin untuk dekat lagi dengan laki-laki. Syukurlah karena kekhawatiran aku mengenai hal itu akhirnya tidak terjadi," ujar Alif.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com