webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 122

"Kenapa sih kamu? Kenapa ngeliatinnya begitu banget" tanya Bian yang sepertinya dia tahu jika Raya, istrinya, sedang kepengen.

Raya menggeleng, "Mas, kita ini pengantin baru, pasangan baru. Kita datang ke sini dengan tujuan awal untuk berbulan madu, bukan? Kita datang bukan untuk saling adu ego seperti ini, kan? Aku hanya ingin jawaban jelas kenapa kamu marah-marah terus dari tadi ke aku? Kamu bahkan diam saja melihatku terluka seperti ini," protes Raya sambil mengambilkan kaos yang baru dan bersih untuk Bian.

"Lalu?" jawab Bian sambil membersihkan tubuhnya yang terkena jus dengan tisu basah.

"Ya kalau ada masalah seperti apa yang terjadi tadi, kita bisa bicarakan dulu semuanya baik-baik, kan? Rasanya kita tidak perlu sampai harus seperti tadi, bukan?" tanya Raya dengan ragu-ragu. Dia ragu akan apa yang akan Bian katakan menurut pendapatnya itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com