webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
377 Chs

Bagian 100

Halah, sekarang apa buktinya? Kamu tidak sesuai dengan apa yang sudah kamu katakana. Kamu bilang bunga mawar ini melambangkan kita, tapi nyatanya? Lihat dia! Dia tumbuh dengan sangat baik di lingkungan yang kurang baik. Lihat dia yang bisa bertahan sendirian sedangkan teman-temannya layu, dia bahkan masih bisa berbunga dengan sangat indah. Tapi kamu? Apa yang terjadi dengan hubungan kita? Apa?.... Airin menjadi semakin kesal.

Airin berjalan lebih dekat ke bunga mawarnya. Dia mencium aroma wangi yang dihasilkan oleh bunga-bunga itu. Maksud hati Airin ingin memegang salah satu bunga, namun Airin kurang hati-hati.

"Aaaw…!" pekik Airin saat jarinya tertusuk duri dari bunga mawar itu.

Ah, ternyata bunga ini masih sama seperti kamu. Dia menyakitiku…. Ujar Airin dalam hati.

Jari Airin berdarah. Airin segera pergi meninggalkan bunga mawar itu dan segera menuju ke dapur.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com