“Di gedung ini?” Gama memperhatikan sekali lagi. Itu bukan gedung tempat Aileen bekerja. Memang masih berada di komplek gedung yang sama dengan kantor utama Candra Group, tapi aneh saja rasanya menurunkan Aileen di gedung lain tanpa ia tahu apa tujuan istrinya pagi-pagi berkunjung ke gedung lain.
“Iya, kenapa emangnya?”
“Ngapain ke sini dulu?”
Aileen mengulum senyum, berusaha mengisengi Gama di pagi itu. “Aku ada janji.”
“Janji sama?”
“Someone. Berondong. Orangnya lumayan dingin tapi sama aku kayaknya nurut.”
“Siapa sih?”
“GM jaringan hotelnya Candra Group.”
Gama memejamkan mata. Kalau begini, lama-lama ia bisa minta jabatan juga di perusahaan keluarga ibunya. Produser mungkin memang profesi yang tidak cukup mentereng bila dibanding general manager apalagi Direktur dan sejenisnya.
“Ganteng orangnya?”
“Hm? Yaaa ganteng sih. Yara aja luluh sama dia.” Aileen melirik Gama yang kini mengernyitkan kening. “Adam, Gam. Aku mau ketemu Adam, pacarnya Yara.”
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com