webnovel

Reinkarnasi Menjadi Pohon

Novel Asli Indonesia Seorang pemuda biasa yang biasanya suka memakai headset ketika dia menabrak seseorang yang tiba-tiba lewat di depannya. Dirinya langsung kaget ketika membuka matanya. Di depannya hanya ada pepohonan hijau yang tinggi dan besar. Kemudian dia akhirnya sadar bahwa sekarang dirinya sudah tidak mempunyai tangan seorang manusia tapi tangannya adalah ratusan dahan pohon dan jarinya sekarang berubah menjadi ribuan ranting pohon. Kakinya terjebak di sebuah akar pohon. Rambutnya adalah daun lebat yang hijau dan tubuhnya menjadi batang pohon raksasa. Dari semua pilihan berpindah tempat ke dunia lain. Kenapa dirinya hanya bisa menjadi pohon. Bukankah ada pilihan lain? Seperti senjata, armor, tapi kalau sebuah pohon. Dia hanya bisa menerima ketidakberuntungannya. Tapi itu semua berubah ketika dia bertemu dan selalu diawasi oleh seorang Dewi. Namanya adalah Norma Leto. Dia memiliki gelar yang sangat banyak. Salah satunya adalah Pahlawan Elf. Kemudian ada lagi Manusia Abadi, Jenius Perang, dan Beastman Tercepat. Padahal dia hanyalah sebuah pohon.

Tamatoji · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
5 Chs

Menabrak Seseorang

Di sebuah jalan yang ramai ada seorang pemuda yang menggunakan headset besar di kepalanya. Dia berjalan sambil berlari dengan gembira karena lagu yang didengarkannya.

Namanya adalah Norma Leto.

Ketika dia meningkatkan kecepatan berjalannya. Seketika, dalam sekejap ada seseorang yang lewat persis di depannya.

Brakk!

Norma jatuh dan pingsan sejenak. Tapi itu hanya pingsan selama beberapa menit. Ketika dia mencoba membuka matanya perlahan karena dia menabrak orang itu dengan keras. Bahkan orang yang menabrak saja tidak sadar. Apalagi orang yang ditabraknya. Dia ingin meminta maaf kepada orang yang ditabraknya. Tetapi...

Dalam sekejap apa itu meminta maaf hilang dalam pikirannya ketika Norma mengulurkan tangan kanannya. Yang terlihat bukanlah jari manusia tetapi ranting pohon. Sementara tangannya menjadi dahan pohon yang tebal dan kakinya menjadi akar pohon yang terjebak dalam tanah. Dan yang paling dikhawatirkannya adalah kepalanya yang tampan dengan rambut khasnya. Tetapi rasanya rambut tampannya telah berubah menjadi daun berwarna hijau.

Tapi rasanya ada sesuatu yang telah menemaninya. Itu adalah headset kesayangan yang dulu sering dia gunakan sampai sekarang.

'Jika barang itu terbawa apa pakaianku juga?' Dalam hati Norma yang berharap. Tapi apa gunanya pakaian dengan sebuah pohon. Itu sama sekali tidak berguna bagi sebuah pohon.

'Apa headsetnya masih berfungsi?' Norma bertanya dalam hati. Ketika dia mencoba menggerakkan tangan rantingnya dia merasakan sakit yang memasuki kepalanya. Itu adalah ingatan dari sebuah pohon. Bahkan sebuah pohon saja memiliki ingatan. Dia kehilangan kesadarannya.

...

Ketika Norma telah memulihkan kesadarannya kembali sekarang dia tahu dari ingatan pohon itu bahwa dia adalah sebuah pohon suci atau yang biasa disebut Holy Tree of Rondalian oleh bangsa elf. Pohon ini adalah pohon yang berusia lebih dari ratusan ribu tahun dan pohon ini dianggap sebagai sumber kehidupan bagi para elf. Itu semua terjadi karena daun pohon ini bisa mengobati hampir semua penyakit. Buahnya mengandung banyak esensi sihir suci. Kayunya bahkan agak lebih keras dibanding besi biasa.

Norma tahu bahwa dia sekarang hanyalah sebuah pohon bukan seorang manusia lagi. Dia tidak tahu bagaimana caranya harus menyesal, mengutuk, atau bersyukur. Dia hanya ingin melampiaskan saja penyesalan karena telah menjadi sebuah pohon.

'Apa yang bisa dilakukan oleh sebuah pohon?' Norma berpikir dalam hati dengan sangat menyesal.

Tapi kemudian ketika dia dalam keadaan menyesal dia terkejut. Karena dia sekarang bisa melihat tanpa memiliki sebuah mata.

'Apa ini disebut kesadaran bawaan dari sebuah pohon? Aku bisa tahu bahwa dibawahku ada banyak pohon kecil yang digunakan sebagai rumah untuk para elf. Iya juga, dimana headsetku? Apakah itu masih terkoneksi dengan MP3 mini kesayanganku.' Norma berkata dalam hatinya dengan agak khawatir.

Kemudian dia tahu bahwa headsetnya masih bersamanya tapi dia tidak tahu itu dimana headsetnya. Begitu juga MP3 mini kesayangannya. Headset itu adalah seri edisi terbatas. Itu memiliki suara bass yang sangat nyaman tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut. Itu juga memiliki bantalan yang empuk sekali sampai rasanya seperti kasur telinga. Yang paling dikhawatirkannya adalah harganya yang mahal. Meskipun hal yang dicintainya adalah MP3 mini tetapi tetap saja yang paling dikhawatirkan Norma adalah headsetnya yang mahal.

'Rasanya seperti ada headset ditubuhku. Apakah headsetku masuk ke dalam pohon. Apakah pakaian dan MP3 mini kesayanganku juga ada dalam diriku. Apakah data laguku masih ada? Jangankan datanya. Barangnya saja aku tidak tahu dimana. MP3 mini kesayanganku dan headset edisi terbatas mahalku.' Norma agak menyesal karena Headset dan MP3 kesayangannya telah hilang tidak tahu kemana perginya.

MP3 mini itu telah menemani masa mudanya itu adalah MP3 yang bisa digunakan dengan headset maupun tanpa headset. Karena itu mempunyai kualitas speaker yang lumayan. Harganya juga lumayan mahal tapi masih lebih mahal headsetnya.

Norma tahu sekarang dia adalah pohon yang kira-kira jika diukur dengan kesadaran pohonnya itu memiliki tinggi ribuan meter dan diameternya kira-kira sebesar lima ratus meter. Langsung seketika dia terkejut bahwa ukuran pohon ini sangat besar sekali.

'Apakah pohon yang normal memiliki ukuran sebesar ini? Tentu saja, tidak. Aku harus bersyukur menjadi pohon terbesar di wilayah elf ini. Memang gelar pohon suci tidak bisa dipermainkan. Tapi ingatan dari pohon ratusan ribu tahun itu seperti sebuah perpustakaan. Itu membuat kepalaku terasa lebih mudah diatur dan dipilah-pilah. Itu serasa aku bisa mengingat apa yang aku lihat. Rasanya aku juga bisa menemukan tanggal maupun jam pada kegiatan apapun itu.' Heran mengisi hati sebuah pohon. Tapi sebuah pohon tidak mempunyai hati.

'Dan entah kenapa aku rasanya seperti bukan pohon. Memang tapi apa aku bisa menjadi manusia? Kalau bisa itu disebut keberuntungan. Tapi apakah ada sebuah pohon yang bisa menjadi manusia. ini adalah dunia sihir. Mungkin itu bisa dilakukan. Coba saja dulu.'

Ketika pandangan Norma melihat ke atas yang dia lihat bukanlah kumpulan bintang di malam hari . Tetapi, yang dilihatnya adalah banyak bintang yang tertutup oleh banyak pulau yang mengapung di atas langit. Ada pulau mengapung yang sangat besar dan ada juga pulau yang hanya memiliki sebuah tempat untuk duduk bersantai.

'Ini adalah pulau mengapung yang legendaris. Ingatan pohon itu hanya sebuah ingatan kaku dari semua hal yang berada dalam radius beberapa meter. Hal yang bisa kuingat hanyalah seorang raja elf kuno yang berlatih teknik pedangnya dan banyak keturunannya mulai mengikuti untuk berlatih dengan senjatanya masing-masing di dekat pohon. Ini mungkin beruntung bagi manusia untuk mengetahui teknik raja elf kuno. Tapi aku...'

"Aku hanya sebuah pohon!" Teriak yang agak keras dari sebuah pohon. Apakah pohon bahkan punya hati? Tapi kejadian tak terduga telah terjadi. Pohon yang tidak memiliki hati sekarang bisa terdengar mengeluarkan suara.

"Sebentar, Kenapa aku bisa mengeluarkan suara. Ya, sepertinya aku tahu alasannya. Mungkin semua benda yang kubawa menjadi satu bergabung ke dalam sebuah pohon. Mungkin tadi adalah fungsi speaker dari MP3 mini. Kalau begitu, jiwaku juga sudah bergabung dengan pohon ini. Apakah memang bisa menggerakkan pohon ini dengan jiwa? Masalahnya sekarang aku punya banyak tangan. Anggap saja semua dahan pohon adalah satu tangan. Mari gerakkan satu tangan." Norma heran dengan suara yang keluar tanpa ada mulutnya.

Hasilnya akan menjadi lucu. Jika seorang elf lewat pohon ini pada malam hari. Elf itu akan melihat sebuah pohon yang menari. Tapi sama sekali tidak ada elf yang lewat daerah ini. Karena ini adalah tengah malam dan bulan di dunia ini memiliki sinar yang sangat terang hampir terasa seperti matahari. Meskipun para elf memiliki umur yang panjang. Elf suka menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang dibutuhkan untuk keseharian. Seperti menjahit, melukis, menenun, memainkan musik, memanah, berpedang, dan sejenisnya. Itulah sebabnya mengapa para elf selalu tidur agak malam dan langsung terlelap di tengah malam.

Sementara pohon itu selesai menari. Norma menjadi sangat bahagia dengan keberhasilan gagasannya untuk menggerakkan dahannya. Apakah ada pohon yang bisa menari? Tentu saja ada. Dia terkejut total dengan gerakan-gerakannya.

'Sebuah pohon seharusnya tidak bisa bergerak semaunya. Kalau begini bukankah aku akan menakut-nakuti seseorang. Kalau aku bisa menggerakkan dahanku. Bagaimana kalau akarku? Apakah aku bisa memanipulasi semua bagian tubuhku.' Norma berkata dengan agak khawatir di hatinya.

Norma takut karena jika ada seseorang yang bangun dan lewat. Dia akan dianggap sebagai pohon berhantu bukan pohon suci lagi. Oleh karena itu, pohon yang baik harus menjaga citranya dengan baik.

Norma mulai menggerakkan kakinya atau akarnya dengan pelan dan hasilnya adalah seperti yang dia duga. Dia memang bisa memanipulasi semua bagian tubuhnya ataupun tubuh pohonnya. Bahkan daunnya juga bisa dimanipulasi. Mungkin ini adalah suatu hal yang disebut keberuntungan.

"Apakah memanipulasi ukuran dan bentuk pohon juga bisa dilakukan? Jika bisa dilakukan itu adalah keberuntungan. Aku bisa menjadi manusia lagi."