Aliansi yang Terlupakan

Langit berjalan melalui hutan belantara yang lebat, mengikuti jejak yang hanya bisa dilihat oleh matanya yang telah terbuka sepenuhnya. Dia merasakan panggilan dari Fragmen Jiwa berikutnya, sebuah panggilan yang membawanya ke reruntuhan kuno yang ditelan oleh waktu.

Di tengah reruntuhan, dia menemukan patung seorang prajurit wanita, tangannya masih memegang pedang yang patah. Mata Langit tertuju pada patung itu, dan seketika, kenangan membanjiri pikirannya—kenangan tentang seorang prajurit wanita bernama Srikandi, sekutu terdekatnya di masa lalu.

Dengan sentuhan tangan Langit, patung itu berubah menjadi daging dan darah, dan Srikandi, dengan mata yang penuh kebingungan, berdiri di hadapannya. Dia adalah salah satu dari sekutu lama Arkananta yang telah dikutuk menjadi batu oleh pengkhianat yang sama.

Srikandi, yang telah kehilangan ratusan tahun dalam bentuk batu, bergabung dengan Langit dalam pencariannya. Bersama-sama, mereka berkelana lebih jauh, mengumpulkan Fragmen Jiwa dan membangun kembali kekuatan yang hilang.

Mereka bertemu dengan banyak sekutu lama yang telah lama terlupakan, masing-masing dengan kisah dan kekuatan mereka sendiri. Dengan setiap pertemuan, aliansi lama dibangun kembali, dan kekuatan mereka tumbuh.

Namun, dengan kekuatan juga datang bahaya. Musuh-musuh lama mulai muncul dari bayang-bayang, takut akan kebangkitan Dewa Kegelapan dan apa yang akan dia bawa. Mereka mengirimkan pasukan mereka untuk menghentikan Langit dan sekutunya, memulai pertempuran yang akan menentukan nasib dunia.

Dalam pertempuran yang sengit, Langit dan sekutunya berjuang dengan gagah berani. Dengan setiap pertempuran, Langit semakin dekat dengan menjadi Arkananta yang sebenarnya—seorang pemimpin yang bijaksana dan kuat, bukan hanya dewa kegelapan yang ditakuti.

*Tamat Bab 3*

---

Perjalanan Langit dan Srikandi terus berlanjut, menghadapi tantangan dan mengungkap kekuatan yang lebih besar. Jika Anda ingin saya melanjutkan cerita atau ada permintaan lain, silakan beritahu saya. Selamat membaca!