Jam sudah menunjukkan pukul 18.30, Meilana pun turun dari kamarnya dan menuju Nico di ruang tamu. Sesekali matanya melihat terus kearah jam, "Apa Nico belum datang menjemput?" tanya Santo. Meilana menggelengkan kepalanya dan bel pintu rumahnya pun berbunyi. "Itu pasti, Nico."
Meilana bangkit dari kursi dan berjalan menuju pintu dan membukannya, Nico tersenyum dan memberikan bunga mawar putih kepada Meilana. "Ini untuk kamu, apa kamu sudah menunggu dari tadi?" tanya Nico.
"Tidak, aku baru saja selesai bersiap-siap. Kamu datang tepat waktu kok, terima kasih bunganya," jawab Meilana.
"Syukurlah jika kamu tidak menunggu lama, dimana Ayahmu?" tanya Nico.
"Di dalam rumah, masuklah," ujar Meilana. Nico masuk ke dalam rumah dan menghadap Santo. "Om, Meilana aku bawa pergi sebentar ya. Aku ajak dia makan malam di acara reuni teman-temanku," ijin Nico sesopan mungkin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com