Mobil taksi yang ditumpangi Meilana tepat didepan rumahnya. Ia membayar taksi tersebut lalu mengeluarkan barang-barangnya dari dalam mobil. Dari kejauhan, Santo melihat anaknya kembali. Dengan berlari kecil ia menghampiri putrinya itu.
"Mei ... kamu kembali Nak?" Meilana tidak menjawab lalu pergi membawa barang-barangnya masuk ke dalam rumah. "Apa dia masih marah denganku ya?" gumam Santo. Hatinya mengatakan bahwa anaknya itu masih marah dan ia harus memberikannya waktu agar marahnya menghilang.
Meilana mengedarkan pandangannya melihat kamarnya yang masih sama dan tidak berubah, padahal sudah beberapa hari ia meninggalkan rumah harus sudah sedikit berdebu. Santo perlahan melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar putrinya dan memberanikan diri untuk bertanya. "Nak ... apa kamu masih marah dengan Ayah? Tolong jawablah sepata kata pun, habis kamu menjawab. Ayah tidak lagi menanyakan apapun," kata Santo. Meilana mendengus dan berbalik menghadap Ayahnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com