"Hah perasaan yang damai tapi kenapa hatiku terus menolaknya. Hatiku terus mengatakan lari dari sini. Namun aku bingung harus bagaimana?" guman Lyra menatap langit biru.
"Apa ia mulai curiga kalau aku ini bukanlah Steve?" gumannya.
Deg!!
Sebuah detak jantung yang keras, namun berbeda. Rasanya sangat menyakitkan, seperti tertusuk pisau, sangat menyakitkan.
"Akhh kenapa ini sakit sekali?" guman Lyra menekan jantungnya.
"Cih, sedikit lagi ia akan menjadi milikku di dunia ini," guman Steve tersenyum miring.
"Kamu kenapa Lyra?" tanya Steve pura – pura khawatir.
"Aku tidak apa," lirih Lyra menahan sebuah detak jantung. Dan detak jantung menyakitkan itu datang lagi.
"Akhh, Steve…," ringis Lyra.
"Kamu kenapa Lyra? Apa ada yang sakit?" tanya Steve.
"Jantungku sakit, Steve," lirih Lyra.
"Hm, ternyata begitu ya? Baiklah, sebaiknya aku harus pergi," ujar Steve bangkit dan berjalan meninggal Lyra.
"Aku mohon jangan tinggalkan aku Steve," lirih Lyra.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com