Tabir Sihir Pemikat
Tabir Sihir Pemikat bercerita tentang perjuangan sekelompok mahasiswa untuk menyembuhkan teman perempuan mereka yang terkena sihir dan memikat banyak makhluk halus untuk menghantuinya setiap saat.
Kisah bermula dari perbincangan basa basi di kantin kampus, seorang mahasiswa tingkat awal bernama Awan bercerita tentang kampus yang dulunya terdapat sebuah makam keramat yang sekarang menjadi bangunan kelas. Sheila, teman baik Awan sejak kecil yang sekaligus kakak tingkatnya menyangkal ucapan Awan dengan dalih bahwa kisah tersebut hanya mitos yang selalu berkembang di setiap kampus.
Guna, teman satu angkatan Sheila menyeletuk dan memberikan tantangan kepada Awan dan Sheila untuk melakukan uji nyali sekaligus membuktikan mitos yang beredar. Sekitar pukul 9 malam, Sheila, Awan, dan Guna sudah berkumpul di depan gerbang kampus. Di sana, ada seorang mahasiswa yang asing di dalam kelompok mereka. Ia adalah Lala, kekasih Guna.
Sesampainya di bangunan yang diduga merupakan tempat berdirinya makam keramat tersebut, mereka mulai melakukan uji nyali. Secara tidak sengaja, Guna yang berjalan di barisan paling belakang menemukan satu kelas yang tidak terkunci dan membukanya. Empat mahasiswa itu akhirnya masuk ke dalam kelas sembari mencari penampakan yang ada. Namun saat Awan memasuki kelas, tiba-tiba hari berubah menjadi siang.
Di dalam alam itu, mereka bertemu dengan sosok makhluk hitam berukuran sangat besar, mungkin sekitar 3 meter. Makhluk itu menerjang ke arah mereka. Empat mahasiswa itu pun berteriak ketakutan, namun sesaat kemudian mereka sudah kembali ke tempat seharusnya di mana mereka berada. Empat mahasiswa itu akhirnya sadar jika mitos yang beredar itu benar adanya dan mereka meninggalkan kampus dengan ketakutan.
Sejak hari itu, Lala sering mengalami kejadian supranatural. Mulai dari barang-barang di rumahnya, hingga beberapa penampakan yang membuatnya ketakutan. Lala menceritakan hal itu kepada Guna, lalu Lala diajak berkumpul kembali bersama Sheila dan Awan guna membahas penampakan-penampakan yang dialami olehnya. Sayangnya, mereka tidak bisa menemukan jalan keluar untuk membantu Lala dan penampakan-penampakan itu tetap menghantui Lala.
Guna, Awan, dan Sheila segera membawa Lala kepada Simba, orang pintar yang tinggal dekat dengan kampus. Di sana, mereka berempat menceritakan secara rinci apa yang dialami ketika uji nyali di kampus. Rupanya Simba mengatakan jika Lala terkena sihir ketika memasuki alam lain yang oleh Simba disebut sebagai dimensi cermin tersebut. Simba berusaha menyembuhkan Lala dengan menyegel sumber sihir yang ada di tubuh Lala. Sayangnya, Lala masih belum bisa sepenuhnya terbebas dari sihir itu jika makhluk hitam besar yang menyebabkan semua ini tidak dihabisi. Simba hanya bisa menyegel sementara agar Lala tidak diganggu.
Simba menyarankan kepada empat mahasiswa itu untuk belajar sihir dasar pertahanan diri, karena mereka sudah terlibat dengan konflik antar dimensi sehingga mereka berpotensi diganggu oleh mahluk yang berasal dari dimensi cermin sebab ada residu dari dimensi tersebut yang tidak akan hilang di tubuh mereka. Saat mereka belajar dasar sihir, Simba mengajak empat mahasiswa tersebut untuk masuk ke dimensi cermin.
Suatu hari setelah mereka berempat menjadi penyihir tingkat dasar, segel yang mengikat sihir pemikat di tubuh Lala terlepas, membuat Lala tertarik masuk ke dimensi cermin ketika ia masuk ke dalam kamar. Sayangnya, nyawa Lala tidak selamat. Ia keluar dari dimensi cermin dalam keadaan tak bernyawa dengan luka di sekujur tubuhnya.
Simba mengajak Sheila, Guna, dan Awan untuk mengunjungi kampus, tepat di tempat mereka memasuki dimensi cermin untuk pertama kali.
Setelah pertarungan sengit, Alter pun bisa dikalahkan. Sayangnya, Alter tidak terbunuh di tempat itu. Dalam keadaan sekarat, Alter kabur ke dimensi lain. Meski begitu, setidaknya keadaan di kampus sudah pulih, tidak ada lagi gangguan dari Alter karena ia sudah tidak terikat lagi dengan bangunan kampus.
Ramagendhis · Fantaisie
