Regina sudah kembali ke kamarnya setelah menandaskan satu mangkuk besar sup daging sebagai menu utama yang disusul dengan beberapa potong nanas sebagai penutupnya. Keinginannya yang menggebu untuk makan nanas itu rupanya hanya keinginan sesaat yang merepotkan. Saat dua potong pertama pun, dia sudah menyimpulkan kalau rasanya tidak sewow yang dia pikirkan tadi. Masih enak, hanya saja euforianya dalam sekejap hilang begitu potongan-potongan nanas itu masuk ke dalam mulutnya.
Membuka pintu, Regina melangkah masuk menuju ranjang miliknya dan duduk di tepi. Tatapannya langsung menemukan satu buket tulip yang tergeletak di meja dekat lampu tidur. Benaknya bertanya-tanya sejak kapan bend aitu di sana?
Mengulurkan tangan, Regina meraih benda itu ke dalam pelukannya. Buket yang cukup besar dari bunga segar yang masih menguarkan wangi alami.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com