Adhinatha tersenyum tipis saat melihat dua pria tadi sudah pergi sembari meringis kesakitan terkena hantamannya. Sebenarnya Adhi sangat tidak suka harus mengerahkan kemampuan bela dirinya untuk hal sepele semacam ini. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka terlalu banyak bicara, membuat Adhi ingin segera membungkamnya dengan satu bogeman mentah.
Selepas pria-pria itu pergi, yang tersisa tinggal Regina yang masih menggoyang-goyangkan kepalanya dengan cegiran bodoh. Adhi menghela napas, dihampirinya wanita yang sudah kehilangan sebagian besar kesadarannya itu.
"Eh, siapa ini?" tanya Regina dengan tatapan yang tidak terlalu focus.
"Adikku? Kamu Darwin, ya?" tanya wanita itu lagi membuat Adhi memutar mata malas.
"Aku tunanganmu, Adhi."
Regina menyipitkan matanya menatap pria yang beraih tubuhnya yang mulai limbung. "Masa, sih?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com