Regina menujukkan pesan dari ibunya pada Adhi. Pria itu membaca pesan itu, lalu terkekeh pelan. "Mama tidak tau kalau aku juga tidak bawa mobil," komentar pria itu dengan geleng-geleng kepala.
"Jadi bagaimana?" tanya pria itu sembari menatap Regina.
"Naik taksi. Apalagi memang?" Adhi mengangguk. Tidak ada opsi lain, memang.
"Terus mau makan di mana?" tanya pria itu lagi membuat Regina kini seratus persen menatapnya.
"Nah itu. Kalau untuk menentukan tempat makan, aku bingung. Biasanya Dimas yang melakukannya untukku." Dimas. Adhi ingat, Dimas adalah sekretaris Regina yang hari itu pernah dia lihat mencium wanita itu 'tanpa sengaja' juga yang menemani Regina menonton film saat wanita itu menghindari ajakannya pergi ke pesta.
Mendadak, perasaan tidak suka muncul di benak Adhi. Bukan, bukan karena dia mulai menyukai Regina. Tidak sama sekali. Hanya saja Adhi kesal karena Dimas terkadang tidak tau diri dan begitu agresif pada tunangannya itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com