"Arah kita berlawanan. Kita pulang masing-masing, tidak masalah, kan?" tanya Adhi yang dibalas gelengan kepala oleh Regina.
"Tidak masalah," sahut wanita itu pelan.
Adhi mengangguk. Menghentikan sebuah taksi yang lewat, dan berhasil. Pria itu sempat berbicara mengenai alamat kantor Regina lalu menyuruh wanita itu untuk naik.
"Hati-hati di jalan." Regina mengangguk.
"Kamu juga hati-hati," balas wanita itu yang hanya diberi anggukan pelan.
Mobil itu perlahan melaju meninggal Adhi yang menatap kepergian taksi itu hingga menjauh. Regina masih menatap spion, melihat pantulan diri Adhi di kaca kecil itu.
***
Adhi menatap pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Riani lagi-lagi jatuh di kamar mandi, membuatnya yang tadi dalam perjalanan ke kantor seketika memutar balik menuju unit apartemen wanita itu.
Katanya Damar sedang dinas ke Surabaya, dan satu-satunya yang bisa dihubungi hanya Adhi seorang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com