webnovel

Pengagum Rahasia

Triing... Triiing.. Triing...

Suara bell keluar main terdengar nyaring. Semua siswa berhamburan keluar kelas dari segala arah. Tak terkecuali Zara dan Tania.

"kemana dulu niih?" ucap Tania.

"perpustakaan dulu," balas Zara.

"gue gak ikut yaaa, gue tunggu lo di kantin aja, yah.. yaah.."

"nggak, lo ikut. Lagian cuma mau minjem buku Biologi doang kok, abis itu langsung ke kantin."

"yaudah deh, " balas Tania pasrah.

❤❤❤

Perpustakaan itu tampak sepi, padahal beberapa siswa berlalu lalang disana.

"lo gak minjem?" tanya Zara seraya menyodorkan buku paket Biologi yang ia ambil dari rak buku dihadapannya ke Tania.

"nggak, nanti gue kerjain tugasnya kerumah lo aja. Gak paham gue sama Biologi" Tania nyengir kuda.

Ia memang sedikit pemalas. Berbeda dengan Zara yang selalu memprioritaskan tugas dan pelajarannya.

"yaudah,," ucap Zara seraya meletakkan kembali buku paket itu pada tempatnya.

"ambil ini doang kan? Cabut yuk, laper neeh," ucap Tania setengah berbisik ke Zara.

"iya iya,"

Mereka kemudian beranjak dari perpustakaan menuju ke kantin.

Langkah mereka terhenti. Sosok cowok cupu berkacamata dengan baju dimasukkan kedalam celananya, dan rambut dibelah dua, persis seperti jojon, berdiri tepat didepan mereka sehingga menghalangi jalan mereka.

"siapa sii? Lo kenal?" ucap Zara setengah berbisik kepada Tania.

"Gak tau, Fans lo kali, itu looh kayak pengagum rahasia" Tania terkekeh.

"Zara, ini buat kamu." Cowok itu menyodorkan sebotol minuman dingin ke Zara.

Zara melongo. Sedangkan tania tampak menahan tawanya.

"i..iya makasi" jawab Zara kaku, seraya mengambil minuman itu dari tangan cowok yang bahkan ia tidak tau namanya.

"yuuk, Tan. Duluan yaa" ucap Zara

Zara menarik tangan Tania. Meninggalkan cowok itu. Sementara Cowok itu hanya menatap kepergian Zara dan Tania yang kini semakin menjauh.

Setelah mereka berjalan cukup jauh meninggalkan cowok itu, Zara berhenti. Refleks Tania ikut berhenti.

Zara menatap Tania.

"Tan, apa ini gue buang aja?" ucap Zara seraya melihat minuman itu dengan wajah datar.

"janganlah, pemberian orang harus lo.."

"yaudah nih buat lo," secepat kilat Zara memotong ucapan Tania.

Kini minuman itu berada pada genggaman Tania.

"harus lo, hargai" ucap Tania dengan wajah datar andalan nya, menyambung ucapannya yang sempat terpotong.

"iiihh,, Zara tunggu, ini kan dikasi buat loo" ucap Tania setengah berteriak mengejar langkah Zara yang sudah meninggalkannya sedari tadi.

"ini itu punya Lo Raa, hehe " ucap Tania memegang tangan Zara seraya menggenggam kan kembali botol minuman itu setelah berhasil mengejarnya. kini minuman itu berada di tangan Zara lagi.

secepat kilat Tania berlari menuju kantin.

~~~

Braak,,

Suara gelas es teh manis buatan bik Surti itu dihentakkan keras dimeja kantin oleh Zara.

Zara menatap Tania dengan tatapan sinisnya yang lumayan mengerikan. Ia memang masih sedikit kesal dengan Tania. Sementara Tania pura-pura mengalihkan pandangannya, seolah tidak melihat Zara.

"ta-tadi minumannya lo apain?" ucap Tania memulai percakapan yang sedaritadi hening.

"gue buang." Balas Zara jutek.

"serius an?" ucapan Tania.

"Lo marah ya? jangan marah dong, kita kan Best Friend,, hihi" lanjut Tania dengan manisnya.

Zara menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskan nya perlahan.

~~~

Flash Back :

"iihh,, Zara tunggu, ini kan dikasi buat loo" ucap Tania setengah berteriak mengejar langkah Zara yang sudah meninggalkannya sedari tadi.

"ini itu punya Lo Raa, hehe " ucap Tania memegang tangan Zara seraya menggenggam kan kembali botol minuman itu setelah berhasil mengejarnya. kini minuman itu berada di tangan Zara lagi.

Tak sengaja Zaraa melewati seorang siswa yang baru saja keluar dari ruang guru, Zara memperhatikan cowok itu lalu menatap matanya.

"eehh, Niih minuman buat lo, biar lo semangat belajarnya." Ucap Zara kepada seorang siswa yang bahkan ia tak tahu namanya.

Zara meraih tangan cowok itu kemudian memberinya botol minuman yang sedaritadi digenggam nya.

cowok itu hanya diam mematung, melihat Zara. Ia bahkan tidak tahu harus berkata apa.

"udah,, udah,, gak usah bilang makasi, ini gue ikhlas ngasi Lo, tapi jangan salah faham, gue gak ada maksud apa-apa," lanjut Zara .

Secepat kilat Zara langsung meninggalkan cowok itu, dan kembali menyusul Tania.

Cowok itu hanya tersenyum, tampa mengeluarkan sepatah kata apapum.

~~~

"Jadi gituu, puas lo" Ucap Zara setelah menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi.

"hehehe" Tania malah nyengir kuda.

"sorry yaa,," lanjut Tania seraya memberikan senyuman termanisnya kepada sahabatnya itu dengan berlaga sok imut. Zara hanya bisa tersenyum melihat tingkah Tania.

"gue emang gak akan bisa marah sama Lo"

Ucap Zara melihat tingkah sahabatnya itu seraya menyenderkan kepalanya ke penyangga kursi kantin.

Kejadian ini memang sering terjadi, bahkan ada yang sampai mengikuti Zara sampai kerumahnya, lalu melempar gulungan batu dengan kertas berisi surat cinta sampai memecahkan kaca jendela Zara.

"ehh tapi Lo risih gak sii? sama cowok kayak mereka?" ucap Tania seraya menyedot es teh manis miliknya.

"hmm, gimana yaa? resiko cewek cantik kali yaa?" ucap Zara dengan pedenya.

"songong luu," balas Tania sontak membuat mereka tertawa.

Perlu diakui Tania juga punya paras cantik, pipinya yang tembem membuatnya terlihat tambah manis, rambut lurus sebahu yang selalu ia biarkan tergerai, dan bentuk badan yang tidak jauh beda dengan Zara. Ia juga cukup populer di sekolahnya terlebih ia berteman dengan Zara, membuat namanya semakin dikenal.

"gue tau cara ngehadepin mereka," ucap Tania spontan memukul meja kantin itu dengan telapak tangannya.

Zara menatap Tania, ia tak mau terlalu berharap pada saran-saran aneh dari Tania. Ia kemudian lanjut menyedot es teh manis miliknya.

"lo harus punya pacar!!" lanjut Tania.

sontak membuat Zara yang sedang minum tersedak.

"iyaa, bener. Lo harus punya pacar. pokok nya Lo harus punya pacar." ucap Tania semakin bersemangat.

"emang iyaa?" jawab Zara membuat Tania semakin yakin.

"Yaudah Lo mau gak jadi pacar gue." lanjut Zara dengan wajah datar.

"iiihh Zara, gue serius. Dengan begitu mereka gak akan ganggu lo lagi. percaya deh sama gue." lanjut Tania.

"paan sii lo, ngaco deeh," balas Zara menatap Tania kemudian menyedot kembali minumannya itu.

"kok ngaco siii? " Jawab Tania tak terima.

"ini juga buat lo Zaraa,," lanjut Tania.

"tapi gak semudah itu Tania Regina Putri,," ucap Zara meledek Tania.

"belum coba belum tau kaan,?" balas Tania,

"dahlah,, ngapain juga repot mikirin mereka, gak penting" lanjut Zara.

Tania hanya menatap Zara dengan pasrah.

Zara menatap Jam Tangannya.

"Balik ke kelas yuuk, bentar lagi bel masuk" ucap Zara sembari beranjak dari tempat duduknya.

"yaudah bayar minumnya dulu." ucap Tania.

"ya ampun gue lupa bawa uang, hehe ketinggalan di tas." lanjut nya.

"alasan aja Lo, yaudah gue yang bayarin. gue traktir karena udah ninggalin gue tadi." Ucap Zara membuat Tania tertawa kekeh.

Zara kemudian berjalan menuju kasir Kanti sekolahnya itu. disusul oleh Tania.

Zara dan Tania kemudian bergegas menuju kelas nya.

Thankyou Readers ❤❤❤

Kalo ada typo benerin yaa, komen aja👍

Jagan lupa Vote yaa, supaya aku makin semangat nulisnya 

jangan lupa Komen yaa👍

Love You..