webnovel

Pertemuan kembali

disebuah ruangan yang lumayan luas dengan dengan furniture kayu minimalis, terlihat juga Beberapa rak yang menyimpan lusinan buku dan dokumen di samping kiri, kursi dan meja yang tertata rapi.

Inilah keseharianku berkutat dengan berbagai dokumen dan berkas yang seperti tidak ada habisnya untuk diselesaikan seandainya ini bisa diwakilkan aku pasti akan menyerahkan semua kertas ini kepada Emery.

Terdengar suara ketukan pintu, aku menutup dokumen yang aku baca lalu aku memandang orang yang tadi mengetuk pintu tersebut.

" Emery ada apa kau kemari, " tanyaku kepadanya.

" Aku membawakan kopi aku melihat kau bekerja keras akhir ini, aku pikir kau harus sedikit rileks." Jawab Emery.

" Terimakasih Emery. " Aku lalu langsung mengambil kopi yang diberikan oleh Emery.

Setelah itu Emery kembali lagi keruanganya yang letaknya berada disebelah ruanganku bekerja.

Jam sudah menunjukan pukul dua belas itu artinya sudah waktunya jam makan siang, disaat seperti ini biasanya Emery akan membawakan makanan untuk kami, dan kami makan bersama didalam ruang kerjaku.

Tapi sayang dia tadi berkata kalau dia diajak salah seorang karyawan baru yang cukup populer akhir akhir ini jadinya dia meminta izin untuk pergi dengannya aku sih tidak terlalu mempermasalahkan itu jadi aku pun mengijinkanya.

Aku mengambil tasku dan kunci mobil aku berencana untuk makan siang diluar sana.

Akhirnya setelah aku berkeliling kota aku menemukan sebuah restoran yang menarik hati. setelah selesai makan siang aku berencana untuk mengunjungi museum louvre.

Museum louvre merupakan salah satu museum seni yang paling banyak dikunjungi wisatawan dan termasuk pada museum terbesar di dunia yang terletak di Perancis. Tepatnya museum ini berada di Rive Droite Seine, Arondisemen pertama di Paris.

setelah tiba disana aku berkeliling sebentar yang paling aikonik dari tempat ini adalah piramida kacanya yang menjadi landmark kota paris yang sangat memukau dimalam hari.

Saat aku berjalan santai disana aku melihat seorang pria yang tidak asing bagiku aku lalu mendekatinya saat aku melihatnya dari dekat rupanya itu adalah daniel dia memakai celana jean panjang dengan atasan kaos yang dipakaikan jaket.

Rupanya Daniel tau kalau itu adalah aku, jadi dia berhenti beryanyi lalu menghampiri diriku " Hei Jessy apa kabar sudah lama sekali kita tidak bertemu. " Sapanya kepadaku dengan nada yang ceria.

" Hei daniel sudah lama juga kita tak bertemu aku kira kita tak akan bertemu lagi. "

" Sedang apa kau disini, " tanya daniel.

" Oh aku hanya sedang jalan jalan saja disekitar sini, " jawabku singkat.

" Jadi kau sedang jalan jalan kalau begitu bagaiamana kalau aku temani kau untuk berjalan jalan. "

" Tidak usah Daniel kau pasti sangat sibuk sekarang. "

" Tak masalah bagiku. " Jawabnya sambil tersenyum.

" Baiklah kalau begitu. "

Setelah itu daniel membawaku pergi berkeliling selama perjalanan kami bercerita pengalaman kami dibrazil.

" Jadi...daniel kenapa kau menjadi pengamen jalanan seperti itu bukankah kau seorang fotographer ? " tanyaku kepadanya.

" Hmm...itu karena foto yang aku hasilkan tidak cukup untuk biaya hidupku kau taulah hidup diparis itu sangatlah mahal jadi aku melalukan banyak sekali kerja sampingan dari tukang cuci mobil, pengangkat ikan dipelabuhan, pelayan restoran kecil semua itu aku lakukan. " Dengan nada bersemangat ia bercerita tersebut.

" Tapi ingin mencoba keberuntunganku kali ini aku akan melamar ketempat kerjaku yang baru jadi tidak sia sia aku lulusan universitas de strasbourg. " Dengan bangganya dia berkata.

" Apa kau lulusan disana. " Tanyaku tidak percaya.

" Memang benar aku lulusan disana aku membiayai sekolahku sendiri untungnya otak ku ini cerdas jadi aku masih bisa mendapat beasiswa. "

" Wah kau ternyata pintar juga ya bisa masul kesana. "

Setelah berjalan jalan aku melihat jam sudah menunjukan pukul setengah dua aku memberitau Daniel aku harus kembali bekerja. aku lalu kembali kemobil dan kembali kekantor entah kenap bila berada didekat Daniel aku merasa seperti lupa akan waktu, biasanya aku tak seperti ini.

Aku selalu bosan bila bertemu dengan orang lain dan juga merasa malas juga tapi anehnya didekat Daniel aku sama sekali tidak merasakanya. perasaan yang selama ini belum pernah aku rasakan sebelumnya seperti tertawa berbicara dengan bebas tanpa ada aturan yang mengikat itu begitu menyenangkan.

Saat aku tiba dikantor aku langsung disambut oleh Emery " Darimana saja kau selama setengah jam ini. " Tanya Emery kepadaku.

Aku lalu duduk dikursiku dan berkata kepada dirinya kalau aku hanya pergi makan dan sedikit jalan jalan.

" Oh ya, tuan grey mengirimi sebuah dokumen untuk mu. " Lalu Emery memberikan sebuah dokumen kepadaku.

" Apa isinya. " Tanya emery.

" Ayah memintaku untuk mengurusi hotel baru yang didirikan beberapa bulan yang lalu dan aku akan bekerja disana mulai besok jadi kau juga akan pergi kesana persiapkan dirimu untuk besok. "

" Ok kalau begitu pergi dulu. " Emery langsung pergi dari ruanganku dan aku kembali lagi dengan dokumen yang sudah menumpuk padahal aku hanya meninggalkanya setengah jam saja.

Bersambung