"Apa yang kau perbuat, Mora? Kau bunuh wanitaku di depan mataku?" Casanova memekik, berusaha keras menyingkirkan tubuh besar Ibu Merry dari pelukannya. Setelah berhasil, ia mendudukkan tubuh tak bernyawa itu di kursi.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu! Kenapa kamu bercinta di depan sini sedang aku berada di dalam kamar?" Mora tak kalah menjerit! Dirinya diliputi rasa cemburu yang semakin membakar dada.
Pemuda itu menarik tangan Mora, mendekatkan ke tubuhnya. Ia memeluk si gadis dengan lembut dan mengusap air mata yang jatuh ke pipi. "Baik, sekarangsemuanya sudah kadun terjadi. Ibu Merry telah tiada, dan tidak ada waktu untuk menangisinya terlalu lama. Yang harus kita lakukan sekarang adalah menghilangkan jejak pembunuhan ini."
Mora dituntun Casanova agar duduk di kursi. Pelan tapi pasti, gadis itu mulai mengatur napas. Selain rasa cemburu, ada dendam yang membara di hatinya kepada Ibu Merry, dan sekarang ia sedang mencoba untuk meredamnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com